
Tikus yang melebihi populasi wajar merupakan salah satu hama yang paling di musuhi petani. Serangan hama tikus bisa terdapat pada berbagai vase tanaman mulai dari vegetatif hingga generatif baik pada tanaman pangan maupun tanaman hortikultura. Tikus merupakan hewan pengerat dengan giginya yang selalu ingin digunakan untuk memotong batang tanaman.
Hal itulah yang sangat mengganggu tanaman padi milik petani baik yang masih di persemaian maupun yang sudah di tanam. Serangan hama tikus dapat menyebabkan kerugian rata-rata 50% hingga puso jika populasi melebihi ambang batas dengan serangan yang sangat berat.
Sebelum tanaman padi di tanam di persawahan, sebagian besar kelompok tani di wilayah kecamatan Ploso beserta anggotanya terlebih dulu akan melakukan gerakan pengendalian terhadap hama tikus baik dengan gropyokan dan emposan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah populasi tikus sawah. Hama ini merupakan hama yang paling cepat perkembangbiakannya karena sekali beranak bisa 6 ( enam) pasang tikus dan itu terjadi dalam waktu yang relatif singkat yaitu 1 (satu) bulan.
Demikian juga yang dilakukan oleh kelompok tani Kramat dan anggotanya yang telah melakukan gropyokan tikus dengan dipimpin Bapak Camat Ploso dan petugas pertanian BPP ploso beserta petugas POPT. Di samping itu kegiatan ini juga di dukung dengan kehadiran Bapak Muklason selaku Kepala Desa Tanggung kramat beserta beberapa perangk at Desa Tanggung kramat.
Dalam gropyokan kali ini kelompok tani kramat menggunakan emposan,tiram dan josmo. Sebelum di lakukan gropyokan, seluruh anggota kelompok tani beserta pengurus sudah melakukan pertemuan pada malam harinya dalam rangka mmengupayakan pengendalian hama tikus. Kesepakatan ditentukan dimana dalam hal ini tiap ekor tikus akan di beli dengan harga Rp 500,-. Dana tersebut di peroleh secara swadaya dari petani pada awal MK I hingga hasil yang diperolah petani mampu mengendalikan tikus kurang lebih 4.500 ekor. Di Poktan Kramat sendiri sudah ada 5 pagupon tito alba yang juga sangat membantu, terang pak Kutut selaku ketua Poktan Kramat.
Bapak Eko Priyanto selaku Camat Ploso juga telah mencoba menggunakan Josmo untuk mengendalikan hama tikus. Karena pertanian sudah memiliki banyak inovasi dalam pengendalian hama tikus maka di harapkan penyuluh dan kelompok tani serta perangkat saling meningkatkan koordinasi demi peningkatkan produksi pertanian, jelas pak camat menambahkan.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang ada di Dinas Pertanian semoga dapat di manfaatkan seoptimal mungkin untuk kelompok tani dan anggotanya, ungkap P. Agus Winarto yang juga PPL Kecamatan Ploso.
Menurut Pak Marto selaku anggota Poktan Kramat mengatakan bahwa anggota masyarakat ini terlihat lebih guyup bila di ajak gropyokan dan kegiatan pertanian lainnya. Hingga pada saat gropyokan ini ada sekitar 40 orang anggota yang turut dalam pengendalian tikus saat ini.
(Enis Zuliati - Unit TI Kec. Ploso)