Dinas Pertanian Kabupaten Jombang terus berbenah untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya petani dengan memperkuat kinerja seluruh pegawai. Penyuluh pertanian adalah ujung tombak dalam pembangunan pertanian karena berinteraksi langsung dalam pembinaan terhadap petani serta pendampingan terhadap program pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Moch Rony menyatakan penyuluh pertanian memberi kontribusi yang besar dalam peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Jombang. Menurut Rony, penyuluh pertanian adalah penggerak utama dalam transfer informasi dan teknologi modern untuk mendapatkan optimalisasi hasil pertanian. Saat ini jumlah penyuluh pertanian 136 orang, terdiri 66 orang PNS dan 70 orang P3K.
Mengingat pentingnya tugas dan fungsi penyuluh pertanian di lapang, maka Diperta meluncurkan “Traktor” untuk memperkuat kinerja penyuluh pertanian. Sementara itu, Ka UPT Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Rudi Priono menyampaikan bahwa traktor lahir karena tuntutan akuntabilitas kinerja instansi serta kebutuhan data dan informasi secara cepat dan akurat. Tracking and Monitor atau Traktor merupakan aplikasi untuk menjaga sistem penyuluhan pertanian di Kabupaten Jombang. Berisi perencanaan penyuluhan, pembagian peran, pelaksanaan penyuluhan yang dilengkapi dengan basis data potensi wilayah di setiap desa, kecamatan dan kabupaten. Data dan informasi yang tersaji dalam Traktor adalah hasil identifikasi potensi wilayah para penyuluh pertanian di wilayah binaan masing masing.
Data ini meliputi monografi wilayah, sumber daya alam, sumber daya manusia, lembaga petani, produktivitas pertanian serta sarana dan prasarana pertanian. Hal yang penting termuat dalam “Traktor” adalah rencana kegiatan penyuluh pertanian dalam menyelesaikan permasalahan petani di lapang yang termuat dalam matriks programa penyuluhan dan matriks mengikhtiarkan kemudahan. Disisi lain programa penyuluhan sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah daerah untuk dapat terealisasi dengan optimal dan sesuai perencanaan. Sehingga penyuluh pertanian dapat memberikan solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan petani dengan spesifik lokasi. Selain itu, terdapat ruang kinerja penyuluh pertanian yang berisi sasaran kinerja pegawai (SKP) sesuai tupoksi setiap jenjang jabatan penyuluh pertanian.
Kelak dari SKP akan dapat teravaluasi setiap tiga bulan dalam pengukuran kinerja. Melalui aplikasi ini, dapat terlihat penyuluh yang berkinerja baik atau buruk. Bagi penyuluh pertanian “Traktor” menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi dalam memberikan pembinaan terhadap petani dan lembaga petani yang lebih terencana dan dapat dievaluasi. Harapan dengan diluncurkan aplikasi Traktor, setiap pegawai dapat bekerja secara efektif dan efesien, dan mudah dalam memberikan pertanggungjawaban kepada atasan maupun public. Diperta bersiap menyambut era 4.0 dengan dengan meningkatkan kinerja dan profesionalisme untuk memberikan yang terbaik bagi sektor pertanian di Kabupaten Jombang.
Ditulis oleh: Leni Andjarwati
KJF Kabupaten Jombang