Konsep Integrated Farming System (Sistem pertanian terpadu) sudah tidak asing lagi dikalangan dunia pertanian. Pola ini memungkinkan terjadinya usaha tani yang efektif dan efisien yang dilakukan petani sekaligus peternak dengan penggabungan semua komponen pertanian dalam suatu sistem usaha pertanian yang terpadu. Sistem ini
mengedepankan ekonomi yang berbasis teknologi ramah lingkungan dan optimalisasi semua sumber energi yang dihasilkan. Limbah peternakan maupun perikanan akan menjadi sarana produksi pertanian dan sebaliknya, limbah pertanian akan menjadi input dari usaha peternakan dan perikanan. Dampak yang ditimbulkan adalah dimana biaya produksi ketiga sub sektor ini akan mengalami penurunan sehingga akan memperbesar margin keuntungan masyarakat.
Seperti yang dilakukan oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jogoroto Kab. Jombang. Lahan seluas ±2 Ha ini telah dioptimalkan penggunaannya untuk petak percontohan sistem pertanian terpadu dengan mengembangkan lahan pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perikanan dan peternakan. Limbah pertanian digunakan untuk menjadi pelengkap input perikanan lele dan nila serta peternakan kambing dan ayam buras petelur. BPP Jogoroto juga menghidupkan Pramuka Saka Taruna Bumi yang mendidik pelajar setara SMA untuk belajar pertanian. Selain itu, kunjungan dari siswa-siswi mulai PAUD, TK hingga SMA sering terjadi sehingga diharapkan Pemerintah terus bisa memupuk generasi muda untuk mencintai dunia pertanian.
PJs Bupati Jombang mengadakan kunjungan kerja ke BPP Jogoroto. Dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Camat Kecamatan Jogoroto, Danramil Kecamatan Jogoroto, Kapolsek Kecamatan Jogoroto, KJF Kabupaten Jombang dan Ketua Paguyuban Gapoktan Se Kecamatan Jogoroto serta seluruh penyuluh di Wilayah Kerja Kecamatan Jogoroto.Bertempat di tempat pertemuan BPP Jogoroto, Kamis (24/5/2018).
Koordinator BPP Jogoroto, Anasrul Hakim,S.P dalam paparannya menyampaikan terima kasih kepada Bapak PJs Bupati atas kunjungannya.” BPP Jogoroto mengusung konsep pertanian terpadu, sehingga keragaan yang ditampilkan di BPP tidak hanya sektor tanaman pangan, hortikultura tetapi juga sektor perkebunan,peternakan, dan perikanan. BPP Jogoroto juga memberikan edukasi dengan pengenalan dunia pertanian kepada generasi muda sejak dini. Hal ini karena rendahnya minat generasi muda terhadap pertanian,” ujarnya.
PJs Bupati Jombang Setiajit S.H.,M.M memberi arahan bahwasannya BPP adalah tempat berkumpulnya penyuluh pertanian lapangan di Wilayah Kecamatan bukan di Dinas Pertanian. Penyuluh Pertanian dapat melakukan kaji terap teknologi di BPP sehingga petani dapat melihat secara langsung dan menerapkannya. Dengan menerapkan teknologi yang tepat guna dan konsep pertanian terpadu akan menggiatkan masyarakat untuk bekerja sehingga meningkat kesejahteraannya.
“Konsep Pertanian Terpadu yang diusung oleh BPP Jogoroto sangat bagus dan perlu dikembangkan karena sesuai dengan cita cita pemerintah. Sinergisitas Gapoktan dan BPP perlu dijaga. Sosialisasi dunia pertanian ke TK- SMA harus diteruskan untuk memupuk jiwa pertanian karena siapa kelak yang akan melanjutkan pertanian. Inilah pentingnya adanya BPP,”kata Bupati.
Dalam akhir kunjungan kerja PJs Bupati Jombang mengucapkan Selamat kepada tim BPP Jogoroto atas Prestasinya sebagai Juara I Lomba Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) Berprestasi Se Propinsi Jawa Timur dan berpesan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dalam lomba BPK tingkat Nasional. (Andja, Tim UTI Jogoroto)