Biofarmaka atau Tanaman obat tradisional biasa dikenal dengan sebutan tumbuhan obat (herbal). Di Indonesia yang masyarakatnya sebagian besar masih hidup secara tradisional sangat mengenal dan familiar dengan berbagai jenis tanaman biofarmaka. Mereka mengolah tanaman ini sebagai obat-obatan tradisional. Tanaman biofarmaka dapat kita jumpai dengan mudah baik di kebun maupun hutan yang tumbuh secara liar. Dilain pihak, kebutuhan bahan baku obat sangat tinggi sehingga pemerintah menganjurkan budidaya tanaman biofarmaka sebagai tanaman komoditi wajib dipekarangan. Dalam pelestarian tanaman biofarmaka dapat disebut TOZIGA "Tanaman Obat Gizi Keluarga".
Pada saat ini banyak masyarakat yang kurang faham akan jenis tanaman yang termasuk dalam tanaman biofarmaka dan kegunaannya. Oleh karena itu, sesuai program Dinas Pertanian Kab. Jombang, pada hari Selasa tanggal 2 Juli 2013 di Desa Plandi Kecamatan Jombang diadakan pelatihan Tanaman Biofarmaka/ Tanaman Obat kegiatan penyediaan Benih bibit hortikultura. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang yang tergabung dalam ibu – ibu PKK ( Pembinaan Keluarga Sejahtera) desa Plandi Kec. Jombang dan desa Senden Kec. Peterongan. Kegiatan yang serupa juga dilaksanakan ke dua kalinya pada hari Kamis tanggal 4 Juli 2013 di desa Betek Kecamatan Mojoagung yang juga diikuti 50 orang terdiri dari ibu – ibu PKK desa Betek Kec. Mojoagung dan desa Bakalan Kec. Sumobito. Kegiatan pelatihan tanaman biofarmaka ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Puskesmas Mojoagung.
Bpk.Adi selaku pelaksana kegiatan pelatihan ini sekaligus Kasie Hortikultra Dinas Pertanian Kab. Jombang menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan selain untuk menambah pengetahuan akan jenis tanaman obat yang ada disekitar kita dan manfaatnya juga untuk persiapan awal lomba Desa yang diadakan rutin oleh Kabupaten Jombang tiap tahunnya.
Adapun narasumber dari pelatihan tanaman obat ini yaitu bapak. Sumantri, AMd. Akp, S.Psi, S.Pd yang mempunyai kedudukan sebagai Akupunturis di Puskesmas Mojoagung. Dengan gaya yang nyantai dan bahasa yang lunak Bpk. Sumantri memberikan materi tentang macam2 tanaman obat dan kegunaannya. Dengan ini ibu-ibu PKK peserta pelatihan mudah menerima dan mengerti akan materi yang disampaikan. Peserta pelatihan juga mendapatkan tambahan ilmu tentang cara membuat obat tradisional dari tanaman biofarmaka yang disampaikan oleh Apoteker puskesmas Mojoagung yaitu Ibu R. Happy Yuliasari, S.Farm, Apt.
Selain mendapatkan pelatihan, ke – empat desa tersebut akan mendapatkan bantuan benih Toziga berupa tanaman tempuyung, pegagan, daun sendokan dan daun dewa masing2 sebanyak 254 batang serta benih tanaman sayuran Terong dan cabe. Benih tanaman tersebut akan diserahkan ke desa sebagai sarana pemanfaatan pekarangan. Selanjutnya diharapkan ibu-ibu PKK di desa tersebut dapat terus membudidayakan tanaman obat tersebut dan dapat mengolahnya sebagai obat tradisional Keluarga.
(Findha Zaniar P, A.Md-Unit TI Kab. Jombang)