Untuk memantau perkembangan hama penyakit tanaman, petugas POPT memiliki petak

pengamatan tetap. Di setiap kecamatan terdiri dari 4 unit petak tetap yang setiap unitnya terdiri dari 2 desa untuk untuk obyek pengamatan. Di setiap petak tetap inilah petugas POPT melakukan pengamatan secara rutin. Setiap hari senin dilakukan pengamtan di unit petak tetap 1,hari selasa di unit 2, hari rabu di unit 3 dan setiap kamis di unit 4. Hasil pengamatan inilah yang dijadikan dasar sebagai laporan resmi petugas untuk dinamika kondisi hama dan penyakit tanaman.

Dengan fenomena perubahan iklim, resiko serangan hama penyakit tanaman semakin besar. Menyikapi hal tersebut akan dilakukan optimalisasi pengamatan pada petak tetap. Hal itu, dilakukan dengan cara melibatkan petani disekitar petak pengamatan tetap. Menurut Sutami, SP selaku Koordinator POPT Kabupaten Jombang,  akan dilibatkan 10 petani pengamat  untuk ikut mengamati dinamika hama penyakit tanaman di lahannnya sendiri dan lahan sekitar. “tahun ini Kabupaten Jombang mendapatkan 19 unit optimalisasi petak tetap. Jadi ada sekitar 190 petani pengamat yang akan kita libatkan untuk melakukan pemantauan perkembangan hama penyakit tanaman,” terang Sutami.

Koordinator POPT yang baru saja menggantikan Gatut Sutanto, SP yang telah memasuki masa pensiun itu menerangkan, petani pengamat tersebut sebelumnya akan dilatih bagaimana dan kapan melakukan pengamatan kemudian memberikan laporan secara benar. “Mereka juga akan dilatih untuk mengenali dan bagaimana teknik mengendalikan OPT yang benar. Kita masih sering melihat petani melakukan cara nyemprot hama yang salah, misalnya nyemprot wereng tapi nosel diarahkan dari atas ”lanjut Sutami.

Target mencapai hasil produksi  maksimal memang sangat dipengaruhi oleh dinamika OPT yang ada di lapangan. Sebagaimana beberapa waktu lalu (MK 1 2011) dimana banyak terjadi serangan hama wereng pada hama tanaman padi. Pelibatan petani pengamat diharapkan bisa mengantisipasi serangan hama yang ada di lapangan.

Sutami melanjutkan, disetiap unit itu nanti akan dilakukan 7 kali pertemuan yang akan diisi dengan berbagai materi pelatihan. “Untuk tahun ini akan ada 19 Kecamatan di Jombang yang akan mendapatkan kegiatan petani pengamat. Sementara Kecamatan yang tidak dapat adalah Kecamatan Wonosalam dan Kabuh,” katanya. “optimalisasi petani pengamat itu juga merupakan antisipasi dari banyaknya petugas POPT yang akan memasuki masa pensiun termasuk POPT di Kabupaten Jombang,” pungkas Sutami.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Drs. Suhardi, M.Si menyambut baik pelibatan petani pengamat dalam petak pengamatan tetap. Suhardi menerangkan para petani yang dilatih nanti akan diberi akses untuk memberi informasi lewat SMS ke database Dinas Pertanian (SMS Si Aktif) sehingga laporannya langsung menjadi database Dinas Pertanian “Dengan begitu, kita tidak hanya mendapat data dari petugas saja tapi juga dari para petani. Ini akan menjadi bahan bagi kita untuk melakukan analisa dalam mengambil kebijakan,” terang Suhardi.

HUMUS EDISI 22