Upaya membangun pasar (sektor hilir) produk pertanian makin kongkrit dengan diresmikannnya SRG PLUS Desa Glagahan, Kecamatan Perak. Setelah melalui perjalanan panjang koordinasi dan sosialisasi akhirnya Bupati Jombang, Drs H Suyanto, MMA memberikan restu untuk memfungsikan bangunan resi gudang di Kecamatan Perak sebagai SRG PLUS dan fasilitasi pemasaran agribisnis.
Peresmian SRG PLUS diawai dengan sambutan Asisten II, Drs. Hasan MSi. Dalam sambutannya Hasan mengatakan, Jombang memiliki potensi melimpah sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan berbagai produk olahan. Selain berbagai produk pertanian, juga berkembang kegiatan UKM dalam bentuk makanan olahan maupun kerajinan tangan. Berbagai kegiatan UKM tersebut masih tumbuh secara alami sehingga belum mampu bersinergi dengan potensi bahan baku di wilayah Jombang maupun potensi pasar yang luas di luar Jombang dan di luar Provinsi Jawa Timur. ”Dengan dibukanya kegiatan fasilitasi pasar di SRG PLUS ini diharapkan akan mengatasi persoalan jatuh harga terutama saat panen raya. ” ucap Hasan.
Sementara itu dalam sambutannya Bupati Jombang Drs. H Suyanto, MMA , mengatakan dengan diresmikannya fasilitasi pasar agribisnis tepat pada hari kebangkitan nasional (20 Mei) akan menjadi momentum untuk meningkatkan kesejahteraan dan kebangkitan petani. Bupati menambahkan, nantinya komoditi yang paling tepat untuk mengisi gudang adalah cengkeh dan tembakau, karena dua komoditi tersebut semakin lama disimpan akan semakin baik. Sementara jagung dan beras perlu perlakuan khusus sehingga tidak cepat rusak.
Dengan berjalannya fasilitasi pasar agribisnis ini Bupati juga berharap bisa menjadi alat kerjasama antar SKPD untuk meningkatkan nilai tawar petani. Sebagaimana difahami saat ini nilai tawar petani masih rendah dan belum ada cara yang kongkrit untuk meningkatkannya. Karena itu Suyanto menegaskan supaya fasilitas SRG plus ini segera dilengkapi dengan sarana penunjang seperti dryer (mesin pengering) dan RMU (Rice Milling Unit) sebagai alat pemroses beras.
Dalam kesempatan tersebut bupati juga mengingatkan bahwa, fasilitas ini bisa menjadi sarana untuk mendorong dinamika Poktan Gapoktan. ”tentunya Poktan Gapoktan riel yang berbasis lahan berdasarkan hasil revitalisasi kelompoktani” terang Bupati.
Dalami sambutannya Bupati Jombang berpesan supaya dinas perindustrian dan perdagangan membuat format kelembagaan yang nantinya akan menjalankan kelanjutan fasilitasi pasar yang telah diresmikan. ” Saya berharap fasilitas ini bisa dikembangkan bersamaan dengan pengembangan Tirta Wisata. Semakin cepat semakin baik” ujar Bupati Suyanto.
Menutup sambutannya Bupati juga mengingatkan para Camat supaya lebih serius dalam melakukan gerakan penghijauan. Jalan-jalan poros desa supaya ditanami mahoni sebagai penghijauan yang sekaligus bisa menjadi kekayaan desa. ”Saya sudah menyampaikan hal ini 4 tahun yang lalu, masih saja ada yang belum melaksanakannya. Terus terang saya malu kalau kedahuluan Pemprov.” tegas Bupati Suyanto.
Bapak Bupati yang pada hari itu didampingi Ibu beserta seluruh jajaran Muspida Kabupaten Jombang juga sempat menandatangani MoU (kesefahaman) pembelian produk olahan cekeremes dengan buyer dari Surabaya. ” Saya ingat cekeremes itu jajanan saya waktu kecil. Uenak..... Sekarang bisa dikemas dengan baik dikontrak 500 pak/ hari selama 3 bulan. Kalau Pasar sudah jelas seperti ini Bank tidak mau memfasilitasi jelas keliru” ujar Bupati disela pelaksanaan fasilitasi pasar produk agro.
Dalam kesempatan rehat bersama pimpinan SKPD dan pelaku usaha Bupati Jombang menegaskan bahwa tempat RESI GUDANG PLUS, supaya dijadikan pusat untuk menggerakkan pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang.
Pada kegiatan fasilitasi pasar itu diundang beberapa buyer (pembeli) besar dari Surabaya. Sebagian besar dari mereka adalah pelaku usaha bidang agribisnis yang memasok pasar Jawa dan luar Jawa. Salah satunya H. Rokhim Hasan dari UD. Amprah Jaya. Perusahaannya bergerak dibidang produk pertanian. Rokhim menjalankan usaha tidak kurang dari 60 macam produk agro yang melayani 84 pasar tradisional yang ada di Surabaya. Untuk memenuhi pelanggannya dia memerlukan suplai barang setiap hari. Termasuk beras dari Jombang. ”Saya senang bisa diundang dalam kegiatan lelang di sini, tentunya bisa menambah jaringan pasar yang saya miliki.” Ujar pria yang memiliki selep di Mojokerto itu.
Hari itu Hasan melakukan transaksi dengan penjual beras sejumlah 10 ton / minggu selama 3 bulan dan transaksi bawang merah dari Sukomoro sejumlah 50 ton/ minggu selama 3 bulan. Selama 2 jam kegiatan fasilitasi pasar untuk beberapa komoditi diantaranya cekeremes, bawang merah, beras dan Sapi total transaksi menembus angka Rp 19, 8 M. ”Ini tentunya sesuatu yang menggembirakan, dan saya optimis dengan berjalannya SRG PLUS akan bisa menjadi sarana rebut tawar petani” Ujar Achmad Baidhowi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar selaku leading sector kegiatan Pemasaran.
Baidhowi menambahkan, keberadaan SRG PLUS di Perak tidak bisa dipisahkan dengan Pasar Induk (Terminal Agribisnis) di Jemundo Sidoarjo, maka kegiatan bisnis di sini akan kita hubungkan dengan kegiatan bisnis di Jemundo. ”Kita sudah menyiapkan 10 Los untuk memfasilitasi pelaku usaha agribisnis dari Jombang untuk memasarkan produknya di Terminal Agribisnis di Jemundo” unkap Baidhowi mengakhiri pembicaraannya dengan Humus. (AJM)