
Business meeting merupakan pertemuan dalam rangka membicarakan masalah bisnis. Petani melakukan bisnis , adalah hal yang masih terdengar asing ditelinga. Alih alih berbisnis, petani identik dengan kegiatan on farm atau berbudidaya.
Namun, perkembangan zaman yang semakin canggih, teknologi maju tidak bisa dielakkan juga menghampiri sektor pertanian. Oleh sebab itu, pertanian harus menguntungkan. Dengan mempertemukan antara bisnis dengan pertanian. Seperti yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang,mempertemukan stakeholder dengan petani dalam kegiatan workshop dan temu usaha. Bertempat di Green Red Hotel Kabupaten Jombang, tanggal 21 Maret 2023 mengangkat tema saatnya petani berbicara.
Temu usaha adalah pertemuan antara petani/pelaku usaha agribisnis lainnya dengan pengusaha dan institusi terkait untuk meningkatkan kesempatan promosi/transaksi teknologi, produk pertanian, sarana produksi pertanian, maupun jasa yang dibutuhkan petani/pelaku agribisnis lainnya. Kegiatan temu usaha menghadirkan Petani Milenial/Kelompok Tani/KWT/Gapoktan yang berpotensi berkembang menjadi KEP di wilayah proyek IPDMIP, Koordinator Wilayah BPP (Bareng, Mojowarno, Plandaan, Ngusikan, Kabuh), KJF Penyuluh Pertanian. Instansi terkait yaitu Bappeda, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, dan Dinas Ketahanan Pangan. Serta stakeholder KTNA, HKTI, FK P4S, CV NU, Sinar Makmur Komoditas (SMK), Penggilingan Padi, dan Asosiasi Komoditas Tingkat Kabupaten.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Ir. Much Rony, MM. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan proyek IPDMIP memberikan sisi positif dalam peningkatan nilai pertanian irigasi berkelanjutan.
“Sebagai upaya meningkatkan kapasitas kelembagaan petani, terutama dalam meningkatkan produksi, permodalan serta mendukung akses pasar petani, diperlukan adanya forum yang mempertemukan antara petani dengan suplayer saprodi, lembaga keuangan yang melayani pembiayaan kelompok tani dan offtaker, maka saya menghimbau kepada semua pihak dan instansi terkait untuk memberikan dukungan dan komitmen yang tinggi serta kerja keras untuk memperkuat dan membina kelembagaan petani.” Kata Rony.
Pihak yang terlah hadir dalam temu usaha kemudian menanda tangani komitemen bersama yang berisi kesediaan memberikan dukungan dan melakukan pembinaan kepada para petani khususnya yang tergabung dalam Kelompok Tani Muda – Kelompok Tani Wanita – Kelompok Tani – Gapoktan – Koperasi Tani di Kabupaten Jombang agar tumbuh dan berkembang menjadi Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) yang kuat.
Kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disusun, di awali pemaparan materi dengan mempresentasikan rencana usaha business model canvas (BMC) dari Gapoktan Mojojejer, Gapoktan Ngusikan dan Pemuda Tani milenial dari kecamatan Kabuh. Dilanjutkan dengan tanggapan dari dinas terkait dan stakeholder.
Ketua Asosiasi komoditas kabupaten Jombang, Supraptono menyatakan siap untuk mendukung komitmen bersama dalam bentuk pembelian gabah petani/Poktan/Gapoktan, karena telah bekerjasama dengan PT. SMK di Kabupaten Jombang. Ditambah kehadiran perwakilan BPPSDMP Kementerian Pertanian, Purnomojati Anggoro Seto dan Dwi Hernayanto dalam forum temu usaha menjadi semakin lengkap untuk menunjukan giat pertanian di Kabupaten Jombang.
Oleh :
Leni Andjarwati/Purnomojati Anggoro Seto
Penyuluh Pertanian Muda