Jombang, 30 Juli 2025 — Dalam rangka mendukung percepatan swasembada gula nasional serta meningkatkan produktivitas tebu di daerah, Abah Bupati Jombang bersama Gus Wakil Bupati menghadiri Rapat Pembahasan Program Bongkar Ratoon, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Rabu (30/7).

Dalam rapat ini dibahas alokasi kegiatan bongkar ratoon seluas 2.500 hektar serta perluasan area tanam tebu 100 hektar dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian yang diperuntukkan bagi Kabupaten Jombang.

Saat ini, eksisting luas lahan tebu di Jombang mencapai 10.787 hektar, dengan produksi total 787.246 ton tebu, rata-rata produktivitas sebesar 73 ton per hektar, dan rendemen 7,11%. Dengan angka tersebut, produksi hablur atau gula pada tahun 2024 tercatat mencapai 61.749 ton, menjadikan Jombang sebagai penyumbang sekitar 3% kebutuhan gula tingkat Provinsi Jawa Timur.

Namun, dalam perjalanannya, banyak lahan tebu di Jombang saat ini berada pada status rawat ratoon berulang. Beberapa bahkan sudah dilakukan kepras lebih dari lima kali, yang menyebabkan turunnya hasil panen secara signifikan. Oleh karena itu, langkah bongkar ratoon menjadi penting sebagai strategi peremajaan tanaman untuk mengembalikan potensi hasil tebu yang optimal.

Program Bongkar Ratoon ini dilengkapi dengan bantuan senilai Rp2.000.000 per hektar, yang diwajibkan digunakan untuk pembelian bibit tebu. Dengan kebutuhan sekitar 60.000 mata tunas atau 7.500 batang tebu per hektar, bantuan tersebut baru mencakup sekitar 715 batang, sehingga masih jauh dari kebutuhan ideal. Untuk menutup kekurangan biaya, petani peserta program bongkar ratoon dapat memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga ringan sebesar 6% per tahun, yang dapat digunakan untuk pembiayaan pembongkaran lahan, pengolahan tanah, hingga penanaman kembali.

Dalam arahannya, Abah Bupati Jombang menyampaikan apresiasinya kepada Dinas Pertanian atas tindak lanjut pertemuan strategis antara dirinya bersama Kepala Dinas Pertanian dengan Menteri dan Wakil Menteri Pertanian, yang membahas program Percepatan Swasembada Gula Nasional yang ditargetkan tercapai pada tahun 2028.

“Tolong manfaatkan dengan baik program bongkar ratoon ini. Gunakan varietas tebu dengan potensi hasil tinggi, dan tingkatkan koordinasi dengan Pabrik Gula dalam hal pendataan calon penerima program. Ini peluang besar bagi petani tebu kita untuk meningkatkan hasil dan memperkuat posisi Jombang sebagai daerah strategis penghasil gula nasional,” pesan Abah Bupati dalam rapat tersebut.

Gus Wakil Bupati menambahkan bahwa sinergi antara petani, penyuluh, pabrik gula, dan pemerintah daerah harus diperkuat agar implementasi program ini tepat sasaran dan benar-benar berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani tebu.

Dengan dukungan program bongkar ratoon ini, diharapkan Kabupaten Jombang mampu mendorong regenerasi tanaman tebu secara masif, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat kontribusinya dalam rantai pasok industri gula nasional.(Yahya/Admin)