Sampah biasanya menjadi masalah. Dikenal sebagai sumber pencermaran lingkungan, maka perlu inovasi untuk menuntaskannya. Sampah menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi seperti kotoran, daun, kertas dan lain-lain. Sampah terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Tiap jenis sampah memiliki cara pengolahan yang berbeda-beda.

Sampah organik adalah jenis sampah yang dihasilkan organisme hidup, sehingga mudah membusuk dan mudah diuraikan. Sampah ini juga dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos. Sampah anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah membusuk dan tidak mudah diuraikan. Sampah jenis ini bisa ditangani dengan cara didaur ulang menjadi produk lain.

Seperti yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. Dalam kegiatan pembinaan Saka Taruna Bumi yang melibatkan mahasiswa dan siswa di Jombang. Mereka berasal dari UNIPDU, UNDAR, UNWAHA dan siswa SMKN 1 Kabuh.  Bertepat di Laboratorium Dinas Pertanian, sebanyak 20 orang mengolah sampah organik menjadi Eco Enzym. (14/6/2024).

Sholichatul Ma’rufah selaku pengelola Laboratorium di Dinas Pertanian mengatakan bahwa laboratorium sudah memproduksi Eco Enzym, dan hasilnya dibagikan kepada petani. “Eco Enzym yang diproduksi berasal dari kulit buah (nanas, semangka)” tambah Sholichatul.

Eco-Enzyme adalah larutan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari sisa sampah dapur organik (buah-buahan ,sayuran), gula merah tebu dan air bersih. 

Cara membuat Eco Enzym sangat mudah. Dengan memanfaatkan sampah organik dari rumah tangga akan dihasilkan bahan bermanfaat.

Bahan :

  1. Sampah organik 
  2. Gula Merah Tebu ( GMT)
  3. Air bersih

Alat :

  1. Wadah plastik+ tutup
  2. Timbangan digital
  3. Sendok /pengaduk

Dalam proses pembuatan Eco Enzym, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu perbandingan antar bahan. Formulanya adalah 1:3:10. Angka 1, adalah gula merah tebu, angka 3 adalah sampah organik dan angka 10 adalah air. Jika perbandingan tidak sesuai, membuat hasil fermentasi berbeda dengan hasil yang diharapkan.

Cara membuat :

  1. Timbang gula merah dan taruh kedalam wadah
  2. Timbang Sampah dapur organik
  3. Timbang Sampah dapur organik
  4.   Masukkan air ke dalam wadah plastik dan campur dengan gula (aduk Rata)
  5. Campur semua bahan dan tutup rapat, biarkan fermentasi selama 3 bulan (tidak boleh dipercepat waktu fermentasinya). Tidak perlu bahan/ mikroba/ragi lain lagi dengan tujuan untuk mempercepat.

Eco Enzym memiliki banyak manfaat seperti sebagai pupuk tanaman, pembersih lingkungan, pembersih serbaguna, meningkatkan kandungan unsur hara pada tanah dan mengurangi sampah organik. 

          Pengolahan sampah organik menjadi bahan berguna perlu digalakkan, agar dapat mengurangi jumlah sampah setiap harinya dan mengurangi pencemaran lingkungan. (Leni Andja/ Penyuluh Pertanian Ahli Muda)