Senin, 8 Juli 2024 pukul 06.00 tepat, Kegiatan Gerakan Pengendalian (GERDAL) OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) di Poktan Sucen Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan dimulai. Kegiatan massal ini sebagai langkah antisipasi dan menjaga tanaman padi memasuki masa bunting dapat terhindar dari serangan OPT terutama hama Wereng Batang Coklat. WBC tergolong hama paling berbahaya dan dapat menyebabkan gagal panen, seperti yang terjadi saat panen musim penghujan kemarin, hamparan seluas hampir 50 Ha lebih terdampak WBC. Cukup ganas, serangan musim lalu terjadi saat menjelang panen, meskipun tetap menghasilkan tetapi kualitas gabah menurun jauh, warnanya kehitaman sehingga harganya jatuh. Selain itu WBC juga menjadi vektor bagi penularan penyebab Kerdil Rumput dan Kerdil Hampa.
Dalam rangka pengendalian WBC di Kecamatan Peterongan khususnya Desa Ngrandulor Dinas Pertanian Kabupaten Jombang memberikan bantuan Biopestisida Metarizep yang berasal dari Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian sebagai upaya menjaga stabilitas panen tetap terjaga. Biopestisida Metarizep dalam kemasan serbuk tepung larut (Wettable Powder) produksi PT Prima Agrotech berbahan aktif cendawan Metarizium dan Beauveria berkerapatan spora 106 cfu/gram adalah musuh alami spesifik hama Wereng Coklat, Walang Sangit, Belalang dan Thrip/kutu, sehingga sangat aman bagi musuh alami dan lingkungan.

Diawali penyuluhan tentang made of action oleh Muhtarom petugas POPT, kegiatan masal penyemprotan diikuti lebih dari 30 petani Poktan Sucen didampingi Koordinator Wilayah BPP Peterongan Syaifuddin beserta Rofiuddin Kepala Desa Ngrandulor juga dihadiri Serda Basuki selaku Babinsa dari Kesatuan Koramil Peterongan.
Cara aplikasi Agensia Hayati Metarizep terlebih dulu diencerkan dalam 6 drum besar kapasitas 200 liter dan didiamkan selama semalam bertujuan supaya spora jamur dapat berkembang biak sebelum diaplikasikan di lapang.
Selain di Poktan Sucen (39 Ha), kegiatan Gerdal pengendalian hama WBC juga berlangsung di poktan Gempoldampet (52 Ha) secara bersamaan. Sesuai hasil kesepakatan antara POPT dan perangkat desa beserta pengurus Poktan, kegiatan Gerdal direncanakan sesuai jadwal di Poktan Macekan (35 Ha), Poktan Ngumpak (35 Ha), Ngrandon (52 Ha) dan Poktan Kepuhsari (22 Ha) serta Poktan Balongganggang (25 Ha). Termasuk ketersediaan bahan Biopestisida akan disiapkan dan disuplai dari dana desa sesuai petunjuk kepala desa. Berkat kerjasama dan komitmen semua pihak, harapannya gerakan pengendalian dapat berjalan baik dan kontinyu, mengingat bantuan saprodi cukup terbatas, sehingga di masa mendatang kemandirian pangan yang dicita-citakan dapat terwujud. (Risdyan Bahari, SP/PPL WIBI)