Musim Penghujan merupakan berkah bagi Petani.  Bagaimana tidak, dalam budidaya pertanian yang dilakukan, akan cukup dengan irigasi yang menyuplay tanaman budidaya dengan tanpa mengeluarkan biaya irigasi.  Tetapi dilain pihak, Petani harus waspada dangan serangan berbagai hama dan penyakit mengingat kondisi lingkungan yang sangat lembab.  Seperti hal nya yang terjadi di Kecamatan Bandar Kedung Mulyo Kab. Jombang. Hampir seluruh lahan dari 6 Desa disana sedang dalam waspada serangan hama wereng batang coklat (WBC).

Sebetulnya, kita tidak kecolongan, memang wereng bisa yang hidup berkoloni sangat cepat untuk berpindah lokasi serangan, terutama di kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten lain Ujar P. Fayakun selaku Petugas Pengamat Hama di sana.  Hal ini ditunjang pengairan sawah dimana Petani cenderung menggenang lahan.  Jarak tanamnya pun relative rapat sehingga sangat menunjang perkembangan wereng.  Untuk itu, anjuran kita, sebaiknya lahan jangan digenang, jarak tanam agar di perlebar.  Setidaknya ini akan mengurangi tingkat kelembaban lahan.

Selain itu, juga hindari varietas yang rentan.  Hal ini akan menjadi pemicu berkembangnya wereng.  Bahkan, menurut P. Parmo Petugas POPT dari Gudo dalam rapat Koordinasi UPTD Pertanian Terpadu di Kec. Perak menyatakan, varietas rentan yang ada, akan menjadi sasaran pertama bagi wereng.  Meskipun dari segi pengendalian sangat mudah difokuskan ke lahan tersebut.  tentu saja kerugian terparah akan di derita petani yang menanam varietas yang rentan tersebut. 

Selanjutnya, yang tidak kalah penting adalah pergiliran tanaman.  Hindari pola tanam yang monoton.  Hal ini akan memutus siklus hidup wereng sehingga populasi tidak akan terjadi ledakan.  Untuk itu harapan Dinas Pertanian agar petani melakukan Pola tanam Padi-Padi-Palawija memang sangat dibenarkan, Tambah P. Ahmad Fauzi, selaku PPL Kecamatan Bandar Kedung Mulyo.

Untuk itu, upaya pengendalian hama apapun sebaiknya dilakukan sesuai dengan prinsip PHT, sambung P. Rudi Priono selaku Penyuluh Kab. Jombang.  Prinsip PHT ini meliputi Budidaya tanaman sehat, Pengamatan rutin dan pengembangan musuh alami serta pengembangan petani ahli PHT.  Dalam budidaya tanaman sehat, termasuk didalamnya pemupukan berimbang, jarak tanam yang proporsional, cara tanam yang tepat, varietas unggul dll.  Jika tanaman sehat, tentunya akan meminimalisir dampak serangan OPT. 

Selanjutnya Pengamatan rutin.  Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lahan pertanaman.  Meski dilakukan secara sampling, hal ini cukup menjadikan dasar pengendalian OPT yang ada. Hasil pengamatan akan menunjukkan apakah populasi setiap individu di lahan masih dalam kondisi seimbang.  Jika ada indikasi ketidak seimbangan, maka bisa dilakukan langkah ketiga, yaitu pengembangan musuh alami.  Wereng misalkan, Petani bisa menggunakan Jamur Beauveria bassiana atau Metharizium yang bisa diperoleh di PPAH (Pos Pelayanan Agens hayati) terdekat.  Kami kira kedepan akan semakin banyak Petani yang akan peduli kelestarian lingkungan jika hal ini bisa konsisten kita lakukan.  Selanjutnya, akan terbentuk Petani yang ahli PHT.  Inilah harapan kita agar seluruh petani bisa melakukan pengendalian secara terpadu dan arif.  Silahkan menggunakan pestisida kimia, jika memang telah melewati batas ambang ekonomi.  Untuk itu, perlu terus kiranya koordinasi antar petugas lapang dalam menjalankan tugas.

 

 

 

NODESAKELOMPOKTANIREALISASI GERAKAN    KETERANGAN
   WAKTULUAS TERSERANG (HA)INTENSITAS (%)LUAS TERANCAM (HA)LUAS GERAKAN (HA) 
1MOJOKAMBANGKREMBUNG12,13,14,15 FEB 20130.2817.333737TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
2 MOJOTENGAH10,13 FEB 20130.1411.11166TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
3TINGGARREJOSARI5,25,26,27,28 FEB 20131.5019.2593838TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
4 BANJARANYAR13,19 FEB 20130.4211.1112525TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
5BARONGSAWAHANJAYAN21,22,23,24 FEB 20130.1417.335050TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
6 SAWAHAN21,22,23,24 FEB 20130.1411.1116060TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
7 BARONG21,22 FEB 20130.1411.1115050TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
8KAYENKAYEN27,28 FEB 20132.0018.5186060TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
9 BODEH21 FEB 20130.1411.1111515TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
10 TEGALSARI27,28 FEB 20130.2811.1111414TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
11BANJARSARIBANJARSARI21 FEB 20130.1411.1118565TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
12 PONGGOK21,25,26,27 FEB 20130.1411.1117560TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
13 PAKIS-GISIKAN12,13,14,21 FEB 20130.1411.1113535TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
14BRODOTBRODOT22 FEB 20130.2818.5184535TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
15 KLACI20 FEB 20130.1411.1113030TELAH DILAKUKAN PENYEMPROTAN MASSAL DENGAN INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF BPMC YANG BERASAL DARI BANTUAN DINAS DAN SWADAYA PETANI
 JUMLAH  6.0213.471625580 

(Rudi Priono - Unit TI Kab. Jombang)