Saat ini, petani tidak asing mendengar kata pupuk organik. Seiring berjalannya waktu kesadaran petani cenderung meningkat untuk mengembalikan kesuburan tanah. Program Gema Besutan atau gerakan pengembalian kesuburan tanah yang telah lama digaungkan oleh Dinas pertanian secara bertahap memberikan pengaruh terhadap perubahan perilaku petani.
Sebagian besar petani telah merasakan manfaat dari penggunaan pupuk organic baik untuk tanaman maupun lingkungan. Namun, masih sedikit petani yang tertarik untuk membuatnya secara mandiri. Meskipun bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat pupuk organik tersedia dan mudah didapatkan.
Kondisi tersebut mendapat perhatian seorang pemuda tani dari Sekaru, Kecamatan Gudo. Adalah Angga, petani muda yang sehari harinya mengabdikan diri di pemerintahan desa, dan menggeluti pertanian. Angga melihat semangat menggunakan pupuk organic belum diimbangi dengan ketersediaan pupuk organic yang murah dan berkhasiat. Mahalnya biaya usaha tani yang diakibatkan pembelanjaan pupuk an organic menjadi tantangan bagi petani. Penggunaan pupuk alternatif dengan bahan yang dapat dijangkau oleh petani menjadi pilihan yang tepat. Salah satunya dengan penggunaan poc asam amino “Bio –Ngga” yang memiliki banyak manfaat bagi tanaman dan lingkungan.
Diawali dengan membaca referensi dalam beberapa hasil kajian, muncul ide inovasi teknologi dengan menggunakan bahan organik. Poc asam amino terbuat dedaunan pilihan seperti mimba, pepaya dan kelor. Daun kelor mengandung banyak nutrisi penting untuk tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan kalsium. Daun mimba dan papaya memiliki manfaat sebagai pestisida alami. Selain itu bahan yang penting yang harus ada adalah telur sebagai sumber asam amino. Penambahan air tebu menjadi pelengkap. Air tebu memiliki tingkat kebasian yang tinggi sehingga dapat memicu berkembangnya bakteri secara pesat. Banyaknya bakteri berfungsi untuk mengoptimalkan kandungan pupuk organik cair dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangbiakkan tanaman.

“Bio-Ngga” pupuk organic asam amino terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan “Bio Ngga” adalah sebagai berikut:
Alat :
1. Pisau
2. Blander
3. Ember
4. Spatula Bio-Ngga, Pupuk organik
5. Tank Fermentasi (selang)
6. Talenan
7. Corong plastik
Bahan :
1. Telur 10 Biji
2. Nanas 1 Buah
3. Daun Pepaya 3 Lembar
4. Daun Mimba 100 gram
5. Daun Kelor 100 gram
6. Air Tebu 500ml
7. Em4 (aktivasi) 250ml
8. Cuka Dapur 100ml
9. Air 3 Liter
10. Alkhohol 70%
Cara membuatnya :
1. Spray semua bahan dengan alkohol 70% dan biarkan sampai mengering terlebih dulu.
2. Potong kecil-kecil untuk daun pepaya, mimba dan kelor menggunakan pisau lalu masukkan kedalam blander dengan ditambahkan air masing masing 500ml jika sudah halus masukkan kedalam ember.
3. Potong kecil-kecil kulit nanas dan masukkan air 500ml dan setelah halus masukkan kedalam ember
4. Blander semua telur beserta kulitnya menggunakan air 500ml dan cuka 100ml, setelah halus masukkan kedalam ember
5. Masukkan air tebu 500ml kedalam ember
6. Masukkan bakteri Em4 yang sudah di aktivasi
6. Setelah bahan semua didalam ember tambahkan sisa air yang tidak ikut diblander dan aduk menggunakan spatula sampai bahan tercampur merata.
7. Setelah itu masukkan semua bahan kedalam tank fermentasi yang sudah dimodifikasi.
8. Simpan ditempat yang tidak tersinar matahari hingga 5-7 hari
9. Pada hari ke-5 biasanya terjadi proses fermentasi dengan di tandai keluarnya gelembung udara melalui selang setiap 15-20detik
10. Pada hari ke-7 ambil tank fermentasi dan bisa untuk diaplikasikan pada tanaman.
Poc asam amino yang telah siap digunakan, dapat diaplikasikan dengan dosis 100-150 ml per tangki 16 liter. Penyemprotan dilakukan pada fase vegetative dengan interval setiap 10 hari untuk didapatkan hasil yang optimal.
Penggunaan pupuk asam amino dapat memberikan manfaat:
1. Meningkatkan daya toleransi terhadap tekanan lingkungan.
Pupuk asam amino memastikan tanaman tahan stres. Stres tanaman dapat terjadi karena adanya garam di udara, kekeringan, penyakit, atau perubahan cuaca
2. Menyerap nutrisi lebih banyak Asam amino cenderung membentuk aliansi dengan tembaga, mangan, besi, dan seng. Sehingga tanaman dapat menyerap unsur hara dalam tanah dengan baik.
3. Menyeimbangkan hormon. Asam amino membantu memastikan hormon tanaman tidak mempunyai gangguan yang dapat mempengaruhi pertumbuhannya.
4. Meningkatkan fotosintesis.
Tumbuhan mengubah sinar matahari menjadi energi untuk pematangan dan evolusinya melalui fotosintesis. Oleh karena itu, pembalut ini akan bermanfaat bagi tanaman dengan meningkatkan produksi klorofil, sehingga meningkatkan fotosintesis
5. Ramah lingkungan. Dibandingkan dengan pupuk kimia produksi, pupuk asam amino lebih baik bagi lingkungan karena terbuat dari komponen organik.
Penulis: Leni Andjarwati, S.P (Penyuluh Pertanian Ahli Muda)