Siapa yang tidak tau buah kelengkeng? Buah yang memiliki rasa manis dan berbentuk bulat ini tergolong dalam famili Sapindaceae dan ordo dari Sapindales dengan nama latin Dimocarpus logan L. Meskipun berukuran kecil buah kelengkeng memiliki kandungan gizi yang tinggi, diantaranya vitamin A, vitamin B, B1, B2, B3, vitamin C, kalsium, kalium, protein, fosfor, mangan, zat besi, seng, karbohidrat, magnesium dan serat.  

Banyaknya kandungan gizi yang ada di buah kelengkeng juga memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti baik untuk mata, membnatu kerja jantung dan limpa, melancarkan sirkulasi darah,  kesehatan tulang, mengurangi stress, sumber energi, antioksidan, meringankan sakit diare, menambah nafsu makan, menyembuhkan luka serta baik buat pencernaan karena mengandung serat.

Tanaman buah kelengkeng merupakan salah satu tanaman buah-buahan unggulan yang berasal dari daratan Asia Tenggara. Terdapat beberapa jenis tanaman buah kelengkeng yang cocok dibudidayakan dengan tanah dan iklim yang ada di Indonesia, seperti kelengkeng merah (Ruby longan), kelengkeng new kristal, klenegkeg itoh, kelengkeng diamond river, kelengkeng pimpong, kelengkeng aroma durian, dan kelengkeng puangray.  

Syarat tumbuh tanaman kelengkeng menghendaki tanah yang gembur, yang memiliki lapisan tanah yang tebal serta mampu mengikat air denga baik. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman kelengkeng antara lain andosol, vertisol, latosol, atau tanah laterit dengan pH sekitar 5,5-6.5 dan curah hujan 2500-3000 mm per tahun dengen penyebaran merata sepanjang tahun. Selain itu tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh dengan suhu optimum antara 200C -330C dan kelembapan udara relatif 65-95%.

Buah kelengkeng yang siap panen memiliki ciri fisik kulit buah halus, berwarna coklat, beraroma manis dan lunak ketika dipencet. Menjelang panen, buah kelengkeng biasanya akan diserang hama penyakit untuk menghindari kegagalan panen perlu adanya pengendalian. Nah, ada cara mudah untuk mengendalikan hama yang menyerang buah kelengkeng, yaitu dengan menggunakan bahan dapur “terasi”. Selain murah , terasi juga mudah didapatkan.  

Tujuan penggunaan terasi ini adalah sebagai pengalihan aroma pada buah kelengkeng. Buah kelengkeng yang masak akan memunculkan aroma yang dapat mengundang hama, seperti kelelawar. Oleh karena itu salah satu cara mencegah agar buah kelengkeng tidak diserang oleh hama maka dilakukan pengalihan aroma dengan bahan lain yang memiliki aroma yang menyengat, seperti terasi.  

Cara pengendaliannya tergolong mudah yaitu terasi dimasukkan ke dalam kantong plastik, lalu plastik dilubangi. Kemudian terasi di pasang di sekitar malai buah di beberapa titik sehingga aroma buah kelengkeng tidak tercium hama dan tersamarkan baunya dengan aroma terasi. Ini merupakan cara alternatif dalam mengendalikan hama buah kelengkeng selain di brongkos. Selamat mencoba . *ADAF