Kecamatan Kabuh saat ini menjadi salah satu sentra utama penanaman tembakau di Kabupaten Jombang. Pada tahun 2024, luas lahan yang ditanami tembakau di Kecamatan Kabuh mencapai 2.207,64 hektar (data angka tanam BPP Kabuh). Ini menunjukkan betapa pentingnya tembakau bagi ekonomi daerah tersebut, dengan banyak petani yang bergantung pada komoditas ini sebagai sumber utama pendapatan mereka. Dalam analisis ini, kita akan melihat bagaimana tembakau mempengaruhi pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabuh Jombang.

Kontribusi Ekonomi Tembakau

Pendapatan Petani Tembakau merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi petani di Kabuh Jombang. Menurut data BPS Kabupaten Jombang, pendapatan dari tembakau menyumbang lebih dari 50% total pendapatan tahunan petani. Hal ini memungkinkan petani untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, menginvestasikan kembali dalam pertanian, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Lapangan Pekerjaan Industri tembakau di Jombang menciptakan banyak lapangan pekerjaan, baik langsung maupun tidak langsung. Dari penanaman hingga pemrosesan dan distribusi, industri ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, mengurangi tingkat pengangguran di daerah pedesaan.

Penggerak Ekonomi Lokal Perputaran uang dari hasil penjualan tembakau tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga pedagang dan pelaku industri lainnya. Menurut laporan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, industri tembakau menyumbang sekitar 30% dari total PDRB sektor pertanian di wilayah ini, yang berarti tembakau memainkan peran penting dalam penggerakan ekonomi lokal.

Orientasi Pasar Tembakau

                                     (Olahan Tembakau Janturan)

Sebagian besar hasil tembakau dari Kabuh Jombang diolah menjadi rajangan (74%), sementara sisanya (26%) dijantur. Orientasi pasar ini menunjukkan diversifikasi produk tembakau yang dihasilkan oleh petani, memenuhi permintaan pasar yang beragam dan meningkatkan nilai tambah produk.

      (Proses Tembakau Rajangan)

Kesejahteraan Petani

Peningkatan Kualitas Hidup Dengan pendapatan yang stabil dari tembakau, petani mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Mereka dapat memperbaiki rumah, menyekolahkan anak-anak mereka, dan mengakses layanan kesehatan yang lebih baik. Data menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di kalangan petani tembakau lebih rendah dibandingkan dengan petani non-tembakau di Jombang.

Akses ke Teknologi dan Informasi Pendapatan dari tembakau memungkinkan petani untuk berinvestasi dalam teknologi pertanian modern, seperti sumur dalam (submersible) dan penggunaan pupuk berkualitas tinggi non subsidi. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan pertanian tembakau.

Tantangan dan Solusi

Meskipun tembakau memberikan banyak manfaat ekonomi, petani di Kabuh Jombang juga menghadapi tantangan, terutama terkait perubahan iklim dan fluktuasi harga. Data dari BMKG Jombang periode Juli-Oktober 2024 menunjukkan peningkatan suhu rata-rata sebesar 2°C dan penurunan curah hujan hingga 35%, yang dapat mempengaruhi produksi tembakau. Oleh karena itu, diperlukan strategi adaptasi seperti diversifikasi tanaman, pelatihan pertanian berkelanjutan, dan akses ke pasar yang lebih luas.

Kesimpulan

Tembakau Kabuh Jombang berperan penting dalam perekonomian lokal dan kesejahteraan petani. Dengan manajemen yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, tembakau dapat terus menjadi sumber penghasilan yang andal dan berkelanjutan bagi petani di Kabuh Jombang. Kolaborasi antara petani, pemerintah, dan akademisi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan industri tembakau di masa depan (Fatchur Rohman, SP).

Referensi

BPS Kabupaten Jombang, "Statistik Pertanian Jombang 2023.

Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, "Laporan Tahunan 2023.

BMKG Jombang, Prediksi Cuaca Juli-Oktober 2024.