
Diwek, Jombang. Metode SRI (System of Rice Intensification) atau bahasa petaninya Sistem Rodok Irit merupakan metode budidaya padi yang hemat air dan menghasilkan produksi lebih tinggi. Pola tanam padi model SRI adalah cara bertanam padi kembali ke alam. Artinya, petani tidak lagi menggunakan pupuk kimia, tapi memanfaatkan bahan organik yang diolah untuk menjadi sumber pupuk tanaman produksi.
Kegiatan Dem Farm SRI Dinas Pertanian Kabupaten Jombang di Poktan Balongbesuk, Desa Balongbesuk, Kecamatan Diwek seluas 20 Ha dilakukan pada musim kemarau I (MK I). Pada pertemuan terakhir yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2012 berjalan dengan lancar. Pada pertemuan ini dihadiri oleh Koordinator PPL, POPT, PPL dan petani. Kegiatan Dem Farm SRI bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas dengan tidak mengesampingkan kelestarian llingkungan. Dengan kata lain sisitem busidaya SRI adalah cara bertanam padi ramah lingkungan.
Dalam pertemuan ini Koordinator PPL Diwek menekankan lagi tentang prinsip dasar SRI yang harus diperhatikan, meliputi :
1. Tanah sehat cukup bahan organic
2. Tanam bibit muda (7 – 12 HSS)
3. Pindah tanam secepatnya ( kurang ari 15 menit )
4. Jarak tanam lebar ( 30 x 30 )cm Tanam tuggal, dangkal, akar membentu huruf L
5. Pengairan system macak – macak ( intermediate) setinggi 0,5 – 2 cm
6. Penyiangan 4 kali ( umur 10 hari, 20 hari, 30 hari, 40 hari )
7. Pengendalian hama penyakit terpadu
Manfaat budidaya SRI yaitu :
1. Hemat air ( cukup macak-macak, tidak digenang, kebutuhan air 20% s/d 30%, dari pola konvensional).
2. Hemat benih ( membutuhkan sekitar 5 s/d 7 kg / Ha. Biaya produksi semakin ringan, syarat dengan kearifan lokal).
3. Memulihkan kesuburan tanah (struktur dan tekstur tanah). Terwujudnya keseimbangan ekologi tanah.
4. Membentuk petani mandiri, yang mampu meneliti dan jadi ahli dilahannya sendiri. Tidak ketergantungan pada pupuk sintetis pestisida kimia buatan pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka.
5. Membuka lapangan kerja dipedesaan, mengurangi penganguran dan meningkatkan pendapatan keluarga petani.
6. Menghasilkan produksi beras yang sehat Rendemennya tinggi, tidak mengandung residu kimia.
7. Mewariskan tanah air yang sehat pada generasi mendatang.
(Ir. Bambang PHS - KJF Penyuluh Dinas Pertanian Kab. Jombang)