Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka  mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya salam mengakses informasi pasar, teknologi, produktivitas, efesiensi usaha tani, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Kegiatan penyuluhan pertanian memiliki peran untuk merubah perilaku petani sehingga tercipta kemandirian petani,perbaikan kualitas hidup dan kesejahteraannya.

Hidup di negeri agraris,yang mana sebagian besar masyarakat menekuni bidang pertanian. Tentu menjadikan peningkatan produksi pertanian menjadi target utama pembangunan pertanian.  

Perilaku petani dalam berusaha tani menjadi perhatian dalam mencapai tujuan pembangunan pertanian.Oleh sebab itu, kegiatan penyuluhan diarahkan dapat menarik petani sehingga petani mau mengadopsi inovasi.

Sekolah lapang merupakan proses pembelajaran non formal bagi petani untuk meningkat pengetahuan dan ketrampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana usaha, identifikasi dan mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan teknologi yang sesuai dengan sumberdaya setempat secara sinergis dan berwawasan lingkungan sehingga usahatani lebih efisien, berproduktivitas tinggi dan berkelanjutan

Sekolah Lapangan dipandang salah satu metode dalam proses belajar mengajar yang cukup efektif, karena sesuai sebagai metode pembelajaran bagi orang dewasa (Andragogi) karena sifatnya yang tidak formal. Proses belajarpun  secara langsung dilapang  dimana tersedia obyek nyata.

  

Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menyelenggarakan kegiatan sekolah lapang yang tersebar di 20 Kecamatan Se Kabupaten Jombang. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2020. Sekolah lapang tersebut terdiri dari SL PTT dan SLPHT . Selain itu juga terdapat kegiatan Sekolah lapang IPDMIP.

Kegiatan SL IPDMIP di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang misalnya. Dengan serangkaian pertemuan, pengamatan, belajar di lapang serta pemecahan permasalahan secara langsung. Petani dapat melihat dan mempraktekan adopsi teknologi seperti budidaya tanaman dengan sistem jajar legowo. Petani dengan swadaya memilih benih padi varietas Memberamo.Keadaan produksi tanaman padi pada tahun sebelum diselenggarakan SL sebesar 7 ton/ha. Setelah kegiatan SL IPDMIP dilaksanakan terjadi peningkatan produksi di lahan laboratorium  lapang (LL) sebesar 8,40 ton/ha.. Sedangkan rata rata hasil panen petani yang mengikuti SL IPDMIP sebesar 7,70 ton/ha.Hasilnya adalah tercapai peningkatan produksi pertanian.  

 

Ditulis: Leni Andjarwati, S.P.

Penyuluh Pertanian Kabupaten Jombang.

 

Sumber:

http://sriastuti-penyuluh.blogspot.com/2012/02/sekolah-lapang.html

Hawkins dan Van den Ban. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta