
Sejak mendapatkan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di akhir tahun 2010, Gapoktan Banjarsari Kecamatan Bandarkedungmulyo, telah meminjamkan modal usaha kepada anggotanya selama 5 (lima) putaran. Anggota sejumlah 135 orang telah ikut menikamati program ini dengan kisaran pinjaman Rp. 500.000 – 2.000.000 per anggota, tergantung luas garapannya. Pinjaman ini diperuntukkan untuk pemenuhan sarana produksi pertanian (saprotan) para anggota.
Dalam laporan neraca PUAP sampai pada putaran keempat kemarin (27 September 2012), modal awal sebesar 100 juta rupiah di tahun 2010 telah berkembang menjadi 122 juta. Jumlah ini diperoleh dari penambahan modal hasil jasa simpan pinjam dan dari simpanan anggota (pokok dan wajib). Pada putaran kelima ini, telah dipinjamkan 119 juta kepada anggota, penyertaan modal pada LKMA-Center 2 juta, selebihnya dipergunakan sebagai kas / cadangan resiko.
“Alhamdulillah pada putaran ini, kita telah meminjamkan 119 juta rupiah untuk anggota di 3 poktan, yaitu Poktan Banjarsari, Ponggok, dan Pakis-gisikan” kata Haji Masful, Bendahara Gapoktan Banjarsari. Ia menambahkan bahwa tantangan di lapangan sudah pasti ada, tetapi Pengurus terus berupaya melakukan pendekatan kepada anggota. Masalah paling umum adalah keterlambatan pengembalian, namun hanya di kisaran 3% dari anggota. Pengurus berharap kedepan akan semakin lancar.
Pencairan pinjaman putaran kelima yang dilaksanakan di rumah bendahara gapoktan ini, dihadiri oleh segenap pengurus gapoktan dan PPL Pendamping. Dalam sambutannya, Ahmad Fauzi selaku PPL pendamping berharap program PUAP ini kedepan dapat merambah usaha lain selain simpan pinjam. “Penyediaan sarana produksi dan pembelian hasil panen para anggota adalah beberapa contohnya”, imbuh pria 33 tahun itu.
(A. Fauzi - Unit TI Kec Bandar KM)