Untuk mengamankan produksi padi MP 2010/2011, kelompoktani Kedungboto, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh mengadakan gropyokan untuk mengendalikan hama tikus. Sebagaimana diketahui tikus mampu menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan. Karenannya pengendalian pada saat pra tanam menjadi sangat penting. Ada beberapa macam pengendalian yang bisa dilakukan pada saat pratanam : gerakan sanitasi / pembersihan lingkungan di sekitar persawahan, melaksanakan gropyokan, Melakukan pengemposan asap beracun di liang aktif dan memanfaatkan musuh alami sebagai pamangsa tikus.

Menyadari pentingnya pengendalian hama tikus secara terpadu, Kelompoktani Kedungboto mengerahkan seluruh anggotanya untuk terlibat aktif dalam gropyokan. Kegiatan gropyokan yang dipimpin langsung oleh Pak Mustofa, Komandan Poktan Kedungboto itu mengerahkan semua peralatan emposan yang dimiliki. Emposan besar dengan penggerak mesin diesel 6 PK, emposan sedang dengan penggerak mesin bensin 5 PK dan 2 emposan kecil dengan penggerak aki digunakan secara serentak untuk mengatasi lahan seluas 45 Ha. Alat yang dirancang Abdul Kodim bendahara kelompoktani Kedungboto itu terlihat bisa bekerja dengan maksimal. Tidak banyak tikus yang berlompatan keluar, juga tidak banyak dilakukan pembongkaran liang tikus karena tikus-tikus itu langsung mati di dalam liang atau kalaupun keluar liang langsung mati lemas terkena asap yang keluar dari emposan.

“Sip, tikuse langsung mati ten njero, menawi medal langsung mati” ujar Suwono, salah satu anggota Poktan Kedungboto yang saat itu bertugas mengoperasikan emposan berpenggerak mesin diesel.

Senada dengan Suwono, Pak Wo Sekretaris Kelompoktani Kedungboto mengatakan alat emposan yang dirancang oleh Kelompoknya bekerja sangat ampuh selain itu juga cukup hemat. Mulai jam 7 pagi sampai jam 1 siang cuma membutuhkan bensin dan solar 2 liter. Dan, alat yang menggunakan aki juga sangat praktis karena bisa dibawa sampai ke tengah. Kegiatan pengemposan juga diikuti dengan pembersihan parit-parit di sekitar persawahan.

”Seminggu lagi akan dilakukan kegiatan gropyokan sampai mencapai luas 60 ha. Alhamdulillah saat ini serangan tikus sudah tidak seperti sebelumnya” ungkap Pak Wo.