
Sinar mentari di Minggu Pagi menyapa area persawahan Desa Turipinggir. Pagi itu semua petani anggota Gabungan Kelompoktani Turipinggir yang terdiri dari tiga dusun (Turipinggir, Doyong, Paras) tumplek blek kumpul bersama di sawah untuk melakukan Gerakan Pengendalian Hama Tikus (Gropyok Tikus) secara mandiri. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Turipinggir Bpk. Gunasir Wibowo yang notabene juga petani tulen Desa Turipinggir. Beliau menyampaikan bahwa Gropyok Tikus ini rutin dilakukan di awal musim Tanam Padi yang merupakan salah satu ikhtiar petani untuk mengurangi serangan Hama Tikus.
Desa Turipinggir merupakan Desa yang di anugerahi sumber air yang melimpah berada di Daerah Irigasi Mrican Kanan. Melimpahnya sumber air ini yang selain digunakan untuk mengairi persawahan juga digunakan untuk Gropyokan Tikus kali ini. Bermodalkan mesin pompa dan selang panjang dimulailah gropyokan kali ini. Petani menamakan ini dengan Teknik Gembong Air, yaitu Petani mengalirkan air sebanyak-banyaknya di lubang-lubang tempat Tikus beranak pinak ini, dengan banyaknya air di lubang tersebut mengusik tikus-tikus ini untuk menyelamatkan diri dengan keluar sarang. Petani yang sudah siap siaga di sekitar lubang dengan senjata (tongkat kayu) langsung memukul Tikus ini sampai mati.
Bpk.Munir selaku Petugas POPT Kec.Megaluh menambahkan bahwa Teknik Gembong Air ini merupakan salah satu cara pengendalian berbasis kearifan lokal sebagai ikhtiar kebersamaan para Petani untuk mengendalikan hama tikus di hamparan sawahnya. Teknik ini cukup efektif asalkan ketersediaan air dalam jumlah yang banyak dan harus dilakukan secara serempak. Tikus berkurang, Petani pun Guyub-Rukun.

Semoga ikhtiar ini bisa mengurangi populasi hama tikus di areal persawahan ini dan harapan Petani terkabul Tanaman Padi di Desa Turipinggir tumbuh subur sampai saat panen tiba.
Ditulis Oleh: Fitri Aini Azmi, S.TP
PPL Kec.Megaluh