
Dalam rangka persiapan menjelang turun tanam mp 2011, poktan Kedungcaluk yang diketuai oleh bapak Bardi melaksanakan kegiatan gropyokan tikus dengan membongkar galeng yang selama ini ditengarai sebagai sarang hama tikus. Kegiatan yang telah rutin dilaksanakan di poktan Kedungcaluk ini, khususnya pada setiap musim penghujan tiba. Pada musim penghujan tahun ini, kegiatan gropyokan tikus dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 5 dan 7 nopember 2011.
Pada kesempatan ini petugas pertanian di Kecamatan Ngusikan memberikan saran agar petanimemilih pengendalian yangmurah dan mudah dengan cara pengaturan pola tanam, tanam serentak, waktu tanam tepat, gropyokan, penggunaan umpan beracun, emposan, serta melestarikan keberadaan burung hantu (Tyto alba) dengan memperbanyak pendirian pagupon.
Kegiatan gropyokan ini dilaksanakan secara gotong royong oleh semua anggota Poktan Kedungcaluk. Dalam kegiatan ini hadir 41 Orang, diantaranya ada 35 Orang anggota Poktan, 2 Orang perangkat dan 4 petugas penyuluh pertanian termasuk THL-TBPP. Tidak semua anggota Poktan bisa mengikuti kegiatan ini, sebagai gantinya sesuai perjanjian yang disepakati yaitu siapa saja yang tidak bisa turut serta dalam kegiatan kelompok maka wajib membayar denda sebesar Rp. 20.000,- atau bisa berupa minuman dan makanan ringan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk menjaga kekompakan antar anggota Poktan.
Para petani tampak sangat bersemangat dalam kebersamaan. Hal ini bisa dilihat dari kekompakan mereka saat memburu tikus baik di lubang-lubang tikus pada galengan (pematang) sawah maupun di sekitar sumber air. Ada yang bertugas mengaplikasikan emposan dan ada yang bertugas berjaga di lubang-lubang sekitar jika sewaktu-waktu tikus-tikus yang bersembunyi keluar lubang karena terkena bau asap emposan.
Meskipun sengatan matahari sudah mulai terasa namun itu tidak menyurutkan semangat Bapak-Bapak ini. Dan ternyata kerja keras mereka pun terbayarkan dengan hasil yang memuaskan. Pada tanggal 5 Nopember 2011 mereka mendapatkan tikus sebanyak 863 ekor, sedangkan pada tanggal 7 Nopember 2011 terkumpul 388 ekor. Tikus-tikus yang sudah mati ini dikumpulkan dan dibakar dalam satu lubang.
Dan akhirnya kegiatan inipun berakhir dengan hasil yang memuaskan dan sesuai harapan petani. Mereka pun pulang dengan perasaan senang, puas dan penuh pengharapan agar musim tanam kali ini tanaman padi mereka bisa bebas dari hama tikus juga OPT lainnya agar hasil panen mereka bisa meningkat.
( KRU PPL KEC. NGUSIKAN)