Ngusikan, 17 Januari 2025 – Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil padi secara berkelanjutan, Gerakan Pengendalian Hayati (Gerdal Hayati) diadakan di lahan Budidaya Tanaman Sehat (BTS) seluas 1 hektar milik Poktan Ngusikan, Desa Ngusikan, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam upaya memperkenalkan praktik bertani ramah lingkungan sekaligus mendorong keberhasilan penerapan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Bapak Ahmad Jani, Koordinator Tim Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kabupaten, Bapak Muchtarom, Babinsa, Tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Ngusikan, serta Ketua Poktan beserta petani dari wilayah Poktan Ngusikan. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan kolaborasi yang erat dalam mendukung pertanian berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bapak Ahmad Jani menekankan pentingnya Budidaya Tanaman Sehat (BTS) sebagai solusi menghadapi tantangan pertanian modern. “Lahan BTS ini bertujuan untuk meningkatkan produksi padi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Kita juga memastikan bahwa praktik yang dilakukan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan,” ujar beliau. Menurutnya, pendekatan hayati dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada bahan kimia, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi hasil panen tetapi juga bagi lingkungan dan kesehatan petani.
Sementara itu, Bapak Muchtarom Koordinator Tim POPT Kabupaten Jombang menambahkan bahwa lahan BTS ini dirancang sebagai lokasi percontohan sekaligus tempat belajar. “Di sini, para petani diajarkan bagaimana menerapkan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) secara holistik. Ini mencakup Budidaya Tanaman Sehat, pelestarian musuh alami seperti predator serangga dan mikroba, pengamatan mingguan terhadap perkembangan OPT, serta langkah-langkah penanganan yang tepat. Target kita adalah mencetak petani yang ahli dalam PHT,” jelasnya.
Kegiatan pengendalian hayati ini melibatkan penerapan agen hayati seperti Trichoderma dan Beauveria Bassiana, yang berfungsi untuk menekan populasi hama dan penyakit tanaman secara alami. Proses ini dipadukan dengan praktik budidaya yang baik seperti penggunaan pupuk organik, pengelolaan air yang optimal, serta rotasi tanaman. Dengan pendekatan ini, harapannya petani dapat mengelola lahannya secara efisien tanpa merusak keseimbangan ekosistem.
“Aplikasi teknologi ini sangat membantu petani. Selain hemat waktu, penyebaran agens hayati menjadi lebih merata, sehingga efektivitas pengendalian yang dilakukan meningkat”, Ujar Bapak Munadi Ketua Poktan Ngusikan.
Babinsa yang turut hadir juga memberikan apresiasi kepada para petani dan penyelenggara acara. “TNI sangat mendukung setiap upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kolaborasi seperti ini adalah contoh nyata bahwa gotong royong antara petani, pemerintah, dan masyarakat sangat penting,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ibu Suliyani selaku PPL Wibi Poktan Ngusikan juga menyampaikan harapan optimisnya bahwa penerapan teknologi modern di sektor pertanian dapat meningkatkan produktivitas sekaligus memberdayakan Masyarakat tani di wilayahnya.
Selain demonstrasi lapangan, kegiatan ini juga diisi dengan diskusi interaktif antara petani dan tim penyuluh. Para petani diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya seputar kendala yang mereka hadapi di lapangan. Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, mulai dari teknik aplikasi agen hayati hingga strategi pengelolaan OPT dalam skala besar.
Kegiatan ini menandai awal yang baik bagi Poktan Ngusikan dalam menjalankan Budidaya Tanaman Sehat berbasis PHT. Dengan dukungan berbagai pihak, lahan BTS diharapkan menjadi contoh sukses bagi kelompok tani lainnya di Kabupaten Jombang. “Kami berharap praktik ini dapat ditiru oleh petani lain sehingga pertanian kita semakin maju, sehat, dan berkelanjutan,” pungkas Bapak Supriyanto Korwil PPL Kecamatan Ngusikan.
Melalui Gerakan Pengendalian Hayati ini, Kabupaten Jombang menunjukkan komitmennya dalam menciptakan pertanian yang tidak hanya menghasilkan panen melimpah tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Mari terus dukung para petani untuk bersama-sama mewujudkan masa depan pertanian Indonesia yang tangguh!
Penulis : Deny Murtanti (PPL BPP Ngusikan)

