kelompoktani

Untuk mewujudkan visi dinas Menuju Budaya Pertanian Organik 2013 tidak bias dilepaskan dari dukungan perangkat baik Desa Maupun Kecamatan. Fachrudin Widodo, SH, MSi sebagai Camat Peterongan dikenal cukup dekat dengan petani. Dan “gampang” untuk diajak turun langsung di kegiatan bersama petani. Untuk mengetahui lebih jau komitmennya Humus melakukan wawancara dengan Pejabat Kecamatan asal Kesamben itu.

Bagaimana tanggapan Bapak tentang program pengembalian kesuburan ?

Sangat penting. Saya sendiri juga dari keluarga petani mas. Seperti kita ketahui selama ini petani banyak bergantung pada penggunaan pupuk kimia. Hal ini tentunya menyebabkan kondisi kesuburan tanah menjadi semakin menurun yang berakibat pada turunnya produksi pertanian.

Untuk mendukung program itu, kunci pertama yang saya pakai adalah meningkatkan intensitas komunikasi. Bukan hanya melalui komunikasi formal melalui rapat atau koordinasi kita juga memanfaatkan kesempatan-kesempatan in formal untuk mendukung kegiatan pertanian. Bahkan pertemuan-pertemuan yang berlangsung malam haripun tetap kita hadiri. Karena petani lebih banyak bisa berkumpul di malam hari.

Tanggapan Bapak tentang peran kelompoktani ?

Sangat baik, sesuai dengan hasil revitalisasi petani yang dilakukan oleh Bapak Bupati yaitu kelompoktani yang berdasarkan hamparan. Melalui kelompoktani itulah petugas bersama kita melakukan kegiatan pemberdayaan petani. Karena itu kalau ada yang mengatakan kelompoktani perannya tidak dirasakan, itu pasti kelompoktani diluar hasil revitalisasi. Atau kelompok yang tidak menjalankan mekanisme yang telah disepakati.

Bagaimana komentar bapak tentang Lab. Terpadu Dinas Pertanian ?

Penting. Melalui laboratorium terpadu itu kita bisa mengetahui potensi tanah, indikator untuk mengelola lahan, dan perlakuan apa yang bisa kita berikan. Kalau dulu kita harus menganalisakan tanah ke Malang dengan waktu yang lama, sekarang cukup di sini dan tentunya lebih cepat.

Bagaimana hubungan petugas pertanian dengan aparat tingkat Kecamatan maupun tingkat Desa.

Yang jelas saya melakukan kontrol administratif melalui kekatifan petugas dengan absen harian. Di luar itu pasti saya memback up penuh kegiatan pertanian di lapangan. Setiap event di petani sebisa mungkin saya ikuti. Kalau saya pas tidak bisa pasti ada yang mewakili minimal Sekcam harus hadir.

Tentang kontrak kerja PPL  dengan kelompoktani ?

Menurut saya, kerja atau melakukan sesuatu harus memiliki target yang jelas. Target waktu maupun target hasil. Tanpa adanya target pekerjaan kita akan ngglambyar dan seakan tidak ada habisnya. Saya sangat mendukung adanya kontrak kerja antara PPL dengan Kelompoktani. Harapannya ada hasil yang kongkrit yang bisa dirasakan oleh petani. Kontrak kerja ini menurut saya merupakan bentuk lain dari Pakta Integritas.

Terkait upaya dinas membangun sektor hilir (pasar) ?

Selama ini ternyata yang lebih banyak menikmati bisnis pertanian adalah para pedagang. Petani selalu menghadapi harga jatuh pada saat panen. Oleh karena itu saya sangat sepekat dengan gagasan Bapak Bupati Jombang pada saat meresmikan Resi Gudang Plus di Perak kemarin. Dengan berjalannya SRG PLUS diharapkan petani bisa terangsang untuk meningkatkan nilai tambah hasil panennya.

Dan kesejahteraan petani adalah kebahagiaan kita juga. Petugas Kecamatan juga ikut senang karena tidak akan mengalami kesulitan manakala akan menarik PBB (Pajak Bumi dan Bangunan).

Apa harapan Bapak terhadap petani, kelompoktani dan petugas.

Saya mengibaratkannnya seperti ekosistem di alam yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Kalau salah satunya tidak ada maka keberadaannya justru akan saling mengganggu. Melalui media ini saya berharap petugas dan kelompoktani kompak bersatu untuk kebaikan bersama. (A J M)