Panen jagung di lahan kelompoktani Sebani hampir tuntas. Hasil produksi jagung pada musim ini lumayan bagus, ditunjang pula dengan harga jagung yang lumayan baik. Petani jagung di kelompoktani Sebani merasa puas dengan hasil budidaya jagung pada musim ini. Selain budidaya jagung, kelompoktani Sebani biasanya menanam kangkung dan bayam untuk dijual bijinya. Akan tetapi pada musim ini hampir seluruh petani di kelompoktani Sebani menanam jagung.

Sejak musim tanam MK I kemarin, kelompoktani Sebani sepakat, apabila hasil jagung pada MK II ini bagus, akan mendirikan pagupon burung hantu. Keinginan ini diwujudkan pada minggu kemarin dengan mendirikan dua buah pagupon yang permanen di lahan kelompoktaninya. Menurut Yuliono sekretaris Gapoktan Sebani yang ikut memprakarsai berdirinya pagupon ini, “ Pagupon ini didirikan kelompoktani, asal mulanya ada seorang petani yang iseng-iseng membuat pagupon sederhana dari bekas pagupon merpati. Pagupon tersebut diletakkan di puthuk (gundukan tanah menyerupai tanggul sungai), dan ternyata terisi oleh burung hantu. Dari pengalaman itu dengan memanfaatkan kas kelompok, terciptalah dua pagupon yang pagi ini kita dirikan.”

Ditambahkan oleh H. Kosim ketua kelompoktani Sebani, “Petani Sebani banyak yang selain bertani juga berdagang dan jadi pegawai, sehingga untuk melaksanakan kegiatan pengendalian OPT tikus sering kurang kompak. Sementara ini kelompoktani Sebani juga sudah mengendalikan dengan alat bantu JOSSMO. Untuk itu perlu juga kita pikirkan bagaimana cara mengendalikan tikus selagi kita bekerja diluar, tetapi sawah kita tetap terjaga. Cara inilah yang menjadi alternatif terbaik yang juga ramah lingkungan. Sehingga para anggota kelompoktani sepakat untuk mendirikan dua tower (pagupon) ini.” Untuk dana yang digunakan dalam pembuatan dua pagupon ini kurang lebih 2 juta rupiah yang diambil dari kas kelompoktani.

Sebenarnya serangan OPT tikus di kelompoktani Sebani tidaklah seberapa parah, akan tetapi karena lahan kelompoktani bersebelahan dengan lahan tebu kelompoktani Tugu, dikhawatirkan tikus akan berkembang bila tidak dilakukan pengendalian. Selain itu juga untuk antisipasi adanya serangan hama tikus pada saat persemaian musim tanam MP mendatang.

Kegiatan pendirian pagupon tersebut dilaksanakan pada hari Minggu karena pada hari Minggu sebagian petani libur dari pekerjaannya yang lain. Tidak kurang dari 50 orang petani yang ikut dalam kegiatan pendirian pagupon ini. Mereka terbagi menjadi dua kelompok yang masing masing mendirikan satu buah pagupon. Ada yang gotong-royong mendirikan dan sebagian mempersiapkan material untuk pengecoran. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dusun Sebani yang ikut membaur bergotong-royong mendirikan pagupon. Sementara dari petugas pertanian yang hadir adalah Nizarul Fauzi, SP yang memandu pendirian pagupon ini.
(Nizarul Fauzi - Unit TI Kec. Sumobito)