Sosialisasi program optimasi lahan tanaman padi dilaksanakan di Rumah  Ketua Poktan Kemuning, Bapak Asik.  Karena sebagian besar

para anggota Poktan bekerja sebagai buruh tani, maka pertemuan pada pagi hari sangat sulit untuk dilakukan sehingga sosialisasi bisa dilaksanakan pada malam hari yakni pada hari Sabtu tanggal 6 Juni 2012.

 

Pertemuan dihadiri oleh Kepala Desa, Pengurus Poktan, Anggota Poktan dan Koordinator PPL Kec. Ngusikan beserta PPL WiBi. Dalam kesempatan ini Bapak Nur Wahid (Kepala Desa) menyampaikan kepada warganya (anggota Poktan) agar mendukung segala bentuk program pertanian yang dicanangkan oleh pemerintah dengan melaksanakannya dan sesuai petunjuk yang diberikan.  “Segala program pemerintah baik di bidang pertanian maupun bidang yang lain, mari kita dukung dan laksanakan sebaik-baiknya sesuai petunjuk, dan mulai sekarang tingkatkan kekompakan dalam berorganisasi di kelompok tani Kemuning ini”, ujarnya memberikan pesan amanah kepada anggota dan pengurus Poktan Kemuning.

Setelah Bapak Kepala Desa memberikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan sesi inti yakni penjelasan mengenai program optimasi lahan tanaman padi ini oleh Bapak Koordinator PPL Kec. Ngusikan. “Salah satu tujuan kegiatan Program Optimasi Lahan ini adalah untuk meningkatkan Produksi melalui peningkatan kesuburan tanah (peningkatan bahan organik dalam tanah)”, ujar Pak Agus (panggilan akrab Koordinator PPL Kec. Ngusikan) menjelaskan kepada peserta sosialisasi. perlu diakui memang sesuai kenyataan di lapangan, sepanjang tahun petani mengambil hasil dari lahannya tanpa disertai kesadaran untuk mengembalikan sisa tanaman sebagai sumber bahan organik. Oleh karena itu dengan adanya program ini, diharapkan Kelompok tani Kemuning bisa lebih meningkatkan lagi pembuatan dan penggunaan pupuk organik / bokashi yang telah dimulai sejak 2 tahun terakhir ini.

Karena program ini bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertanian ramah lingkungan, maka saprodi yang diberikan berupa pupuk organik dan beberapa agen hayati. Saprodi yang diterima oleh Poktan antara lain bokashi, mikoriza dan BCT. Adapun manfaat masing-masing produk dijelaskan secara jelas satu-persatu dan para petani pun sangat antusias untuk mencoba mengaplikasikannya.

Dalam kesempatan ini, Deny Murtanti (yang biasa dipanggil mbak Deny oleh para petani) selaku PPL-THL kelompok Kemuning juga memanfaatkan waktu dalam sesi dinamika kelompok dengan mengisi materi mengenai KAS / Modal Poktan dan penguatan kelembagaan. “Kendaraan atau wadah yang berupa Kelompok Tani Kemuning sudah terbentuk sejak tahun 2007, agar kendaraan ini bisa berjalan maka harus ada ‘sopir’ yang dalam kelompok tani berarti adalah Pengurus. Selain itu juga dibutuhkan ‘bahan bakar’ agar bisa berjalan yaitu berupa modal / kas”, ujar Mbak Deny. Dia juga mengharapkan adanya iuran wajib anggota secara berkala untuk memupuk modal kelompok tani, yang nantinya bisa digunakan untuk kegiatan simpan-pinjam berupa saprodi untuk bercocok tanam dengan sistem “yarnen” atau dibayar saat panen. Sehingga modal akan terus bergerak dan berkembang untuk memenuhi keperluan lingkup kelompok tani sendiri.
(Posko Kec.Ngusikan / Deny Murtanti)