PPL Memandu Petani Membuat ZPT Sendiri

Klinik Agribisnis di Kabupaten Jombang  telah di launching oleh Bupati Jombang pada akhir tahun 2021 di BPP Mojowarno. Selanjutnya dilaksanakan di seluruh BPP di Kabupaten Jombang sampai dengan sekarang.  Pada hari Senin, 13 Maret 2023 di BPP Diwek  melaksanakan sosialisasi klinik agribisnis di gapoktan bulurejo berlokasi di BPP Kecamatan Diwek. Klinik Agribisnis adalah lembaga yang berperan sebagai pemasok inovasi teknologi pertanian, menyederhanakan dan mendekatkan sumber-sumber teknologi pertanian kepada pihak yang membutuhkan.  Klinik Agribisnis dibentuk untuk memberikan pelayanan informasi serta mempercepat transfer teknologi kepada petani secara efektif dan efisien.  Klinik Agribisnis tidak berdiri sendiri tetapi terkait berbagai pihak dalam rangka mendukung percepatan inovasi teknologi. Jenis Pelayanan klinik Agribisnis: Konsultasi, rekomendasi, fasilitasi, Mediasi / aduan, Penyuluhan dan Penyebaran informasi Penanganan awal 

Dinas Pertanian menggandeng OPD lain seperti Dinas Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, POPT, Balai Balai Penelitian yang telah menandatangi perjanjian kerjasama (BALITTAS, BALITKABI,BALITJESTRO, BPTP Jawa Timur) , serta Lembaga pendidikan tinggi di Kabupaten Jombang    (UNIPDU, UNWAHA, STIE Dewantara, UNDAR).

Klinik agribisnis gapoktan bulurejo dihadiri oleh mahasiswa UPN dan mahasiswa UNWAHA.  Di pertengahan acara petugas Bersama petani mempraktekkan cara pembuatan ZPT (zat Perangsang Tumbuh) yang bahan bahannya murah, mudah diapat dan Prsoesnya pun mudah.  Bahannya diantaranya rebung 1 kg, daun kelor 1kg , tomat 0,25 kg, bawang merah 0,5 kg, kecambah 0,5 kg, air kelapa 12 liter dan 3 butir  telur, 450 ml EM4. Fermentasi selama seminggu. Dosis aplikasi 450 ml / 15 liter air / tangka . Aplikasi mulai dari cabut bibit sampai fase vegetative setiap 10 hari sekali. Gapoktan bersepakat untuk Rencana Tindak lanjut berikutnya adalah aplikasi langsung di lahan untuk musim tanam berikutnya (Musim Kemarau / gadu).  Antusias petani terhadap inovasi baru sangatlah tinggi, karena di klinik tahun lalu juga mendapatkan inovasi baru perbanyakan pupuk padat dan hasilnya cukup memuaskan. 

Dengan berjalannya klinik agribisnis selama setahunini sudah memberikan dampak yang cukup signofikan diantaranya  aktivitas BPP semakin hidup, petani dan penyuluh semakin intens untuk bertatap muka, sehingga transfer teknologi dan penanganan dini atas permasalahan petani dapat teratasi.

Penulis : Ratna Wulandari, S.Pt/Penyuluh Pertanian Muda