CUPAK, JOMBANG. Klinik Agribisnis telah di laksanakan secara rutin mingguan di Kabupaten Jombang guna untuk mensosialisasikan dan memberikan pelayanan informasi serta mempercepat transfer teknologi kepada petani secara efisien dan efektif. Klinik Agribisnis adalah tempat penyuluh dan petugas dinas terkait dalam memberikan pelayanan terpadu kepada pelaku agribisnis. Pada hari Rabu, 14 Agustus 2024 di BPP Ngusikan telah mengadakan Klinik Agribisnis yang berlokasi di Balai Desa Cupak.
Klinik agribisnis Poktan Cupak di hadiri petani Cupak. Materi yang di sosialisasikan terkait dengan pendaftaran E-RDKK 2025 meliputi beberapa syarat dan ketentuan pendaftaran E-RDKK. Beberapa Syarat pengajuan pendaftaran E-RDKK 2025 sesuai Permentan Nomor 10 tahun 2022 meliputi :
- Mengisi formulir pendaftaran
- Foto kopi KTP,KK, dan SPPT terbaru untuk lahan sawah dan tegal
- Pendaftaran 1 KK maksimal 2 Ha
- Pengajuan sesuai pola tanam di wilayah
Pendaftaran E-RDKK 2025 di mulai Agustus sampai Oktober 2024. Jika melebihi tenggat waktu maka petani atau penggarap tidak dapat mengajukan formulir pendaftaran E-RDKK 2025. Terdapat juga tambahan untuk Alokasi tahun 2024 dari Kementrian Pertanian. Tanaman yang mendapatkan pupuk bersubsidi ada 9 jenis yaitu
- Tanaman pangan : Padi, Jagung, dan Kedelai
- Perkebunan : Tebu, Kopi dan Coklat
- Hortikultura : Cabai Besar Kecil, Bawang Merah, dan Bawang Putih

(Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi eRDKK)
Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) adalah perkumpulan masyarakat desa hutan yang berbatasan dengan Kawasan Hutan Negara (Perum Perhutani KPH Banten). LMDH dan pemerintah merupakan mitra yang bekerjasama dalam pengelolaan sumber daya hutan. Selain Lahan Sawah, Tahun 2025 juga mendapatkan bantuan pupuk subsidi LMDH, syaratnya meliputi :
- Harus ada SK (Surat Keterangan) Kepala Desa yang menyatakan kelompok LMDH
- Surat Perjanjian Kerjasama (PKS) dari Perhutani tiap tahun
- Kelompok LMDH harus masuk di SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian)
Dengan berjalannya klinik agribisnis selama ini sudah memberikan dampak yang cukup signifikan diantaranya aktivitas BPP semakin hidup, petani dan penyuluh semakin intens untuk bertatap muka, sehingga transfer teknologi dan penanganan dini atas permasalahan petani dapat teratasi. (Supriyanto,SP./PPL Ahli Madya)