Regu Pengendali Hama (RPH) Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito mendapatkan kesempatan dikunjungi  oleh tim dari PT. Astra sebagai penyelenggara ESG Award. Astra ESG Award adalah ajang kompetisi perusahaan-perusahaan dibawah naungan PT. Astra Group untuk menilai sejauh mana bentuk kolaborasi perusahaan dengan masyarakat untuk memberikan manfaat dan dampak positif secara sosial dan lingkungan hidup. PT. MHI sebagai bagian dari Astra Group selaku pengelola jalan tol Mojokerto-Jombang tahun ini mengikuti kompetisi Astra ESG Award dengan RPH Desa Kendalsari sebagai tema penilaian.

Penilaian pertama dilakukan secara online pada tanggal 21 Agustus 2025. Melalui penilaian secara online ini PT. MHI menjelaskan rangkaian kegiatan mulai terjadinya serangan hama tikus secara luas pada tahun 2020 sampai tahun 2022, sampai kemudian dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama seluruh elemen masyarakat di Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben bersama Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito. Dengan Kolaborasi semua elemen masyarakat dan peran serta PT. MHI akhirnya serangan tikus berhasil diredam. Sampai, pada bulan Maret 2023  dilakukan panen raya oleh Bupati.

Saat penilaian secara online, Kepala Dinas Pertanian Ir. Moch. Rony, MM didampingi Kepala Desa Kendalsari dan pengurus RPH memberikan penguatan, dengan menjelaskan runtutan masalah yang terjadi sampai akhirnya terbangun komitmen untuk bersama melakukan Gerdal. “Kami sangat mengapresiasi keterbukaan PT.MHI kepada masyarakat terutama para petani untuk bersama-sama menyelesaikan masalah yang dihadapi yaitu serangan hama tikus.  Dengan kebersamaan baik para petani melalui kelembagaan RPH, pemerintah desa, TNI-Polri dan petugas pertanian baik PPL dan POPT akhirnya serangan hama tikus bisa dikendalikan. Kuncinya adalah kebersamaan dan kolaborasi, “kata Ir. Moch Rony, MM Kepala Dinas Pertanian waktu mendampingi paparan Bayu Raditya tim leader PT. MHI saat penilaian ESG award.

Dari serangkaian penjelasan baik dari PT. MHI maupun dari Dinas Pertanian, tim penilai memberikan apresiasi atas Kolaborasi PT. MHI, Dinas Pertanian, pemerintah desa utamanya RPH Kendalsari dalam membantu petani mengendalikan hama tikus. Kolaborasi menjadi titik tekan tim penilai. “Saya apresiasi kolaborasi yang dilakukan di Kabupaten Jombang. Pola seperti ini bisa diangkat menjadi model di tingkat nasional, “ kata Herry Ginandjar selaku tim penilai, yang juga salah seorang juri paling senior dalam ESG Award.

Dari penilaian secara online PT. MHI yang mengangkat peran RPH ternyata lolos untuk mendapatkan penilaian secara langsung di lapangan. Selasa, 2 September 2025, tim dari Astra yang dipimpin oleh Beny Priyatna Kusumah,  Kepala Divisi Sustainability Management Astra Infra, melakukan kunjungan ke Desa Kendalsari untuk memotret bagaimana kinerja dan bentuk kerjasama RPH dengan PT. MHI. Sekali lagi Dinas Pertanian memberikan dukungan penuh untuk mendampingi PT. MHI mengikuti penilaian di RPH Desa Kendalsari.

                                  Kadisperta Menjelaskan kepada Tim Penilai Tentang Kegiatan RPH

Diterima oleh Mulyadi Kepala Desa Kendalsari bersama, perwakilan pemerintah Kecamatan Sumobito, Babinsa, Babinkamtibmas, PPL-POPT Sumobito, segenap pengurus RPH dan petani kendalsari, Kades menjelaskan kondisi Desa Kendalsari sebelum ada Gerdal. “Serangan hama tikus menjadi masalah selama tahun lebih. Sampai akhirnya dengan dukungan Dinas Pertanian, PT. MHI, PPL-POPT, seluruh masyarakat gotong royong melakukan gerakan pengendalian dan hama tikus bisa dikendalikan, “ kata Mulyadi saat menyambut kedatangan tim penilai.

Mulyadi juga menjelaskan dukungan desa melalui dana desa untuk RPH Kendalsari. Setelah mendapatkan penjelasan tim penilai diajak untuk survei ke lahan persawahan di dekat Jalan Tol di Dusun Kuripan. Terlihat tanaman padi tumbuh dengan baik di hamparan seluas 30 hektar lebih yang berhimpitan dengan Desa Carangrejo, ditengah lahan terdapat Pagupon burung hantu bantuan dari PT. MHI. “ Sebelum Gerdal bersama, lahan ini dulunya penuh dengan kabel-kabel untuk mengendalikan hama tikus. Itu pun tidak berhasil, banyak lahan yang bero tidak digarap karena serangan tikus, kata Ikhwan effendi, “pengurus RPH kendalsari menjelaskan kepada tim penilai.

Peninjauan dilanjutkan ke basecamp RPH Kendalsari, tempat kumpul sekaligus sarana produksi pupuk organik di Dusun Kalimati. Tim penilai melihat proses pembuatan ferinsa.  Fermentasi urin sapi untuk Pembenah tanah yang juga bisa digunakan untuk mengusir tikus, pembuatan PGPR (Plant Growth Promoting rhizobacter), dan biofres. Aneka bahan hayati yang digunakan untuk mendukung Budidaya Tanaman Sehat yang sedang dalam proses fermentasi dijelaskan oleh tim Ikhwan Efendi pengurus RPH Desa Kendalsari. Ribuan liter pupuk cair dan agen hayati yang dibuat dari aneka bahan lokal cukup menarik perhatian Benny Priyatna Kusumah bersama tim penilai lainnya.

Tim penilai juga dijelaskan bahwa penerapan Budidaya Tanaman Sehat telah memberikan dampak positif. Mengurangi biaya produksi dan meningkatkan pendapatan petani karena biaya yang dikeluarkan lebih rendah. Dijelaskan, bahwa kegiatan RPH tidak berhenti hanya di pengendalian hama tikus. Namun berkembang ke arah pengembangan budidaya ramah lingkungan yakni BTS.

Setelah mendapatkan penjelasan kegiatan di lapangan tim penilai kembali ke balai desa. Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Pertanian menambahkan keterangan, apa yang dicapai oleh RPH Kendalsari berhasil mengendalikan hama tikus dan berkembang ke penerapan Budidaya Tanaman Sehat berawal dari itikad baik, dan keterbukaan semua pihak untuk bersama-sama mengatasi masalah. Sukses story ini terus menarik perhatian banyak pihak termasuk dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akhirnya tahun 2025 Desa Kendalsari dijadikan kegiatan pengembangan Manajemen Tanaman Sehat oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.

 “Semula para petani menghadapi musibah, termasuk kami yang saat itu menjadi terdakwa penyebab meningkatnya serangan hama tikus. Namun musibah ternyata bisa menjadi berkah kalau kita hadapi dengan baik, dan saat ini kita dari MHI bisa menjadi tetangga yang baik dan kita lihat bersama capaian di RPH kendalsari, “ kata Muhammad Abdul Aziz Deputy Sustainable Management Corporate Communication PT. MHI.  

“Yang saya bisa saya ucapkan mewakili tim penilai adalah waow, amazing. Kita melihat kerja Kolaborasi yang baik, antara RPH Desa Kendalsari, PT. MHI, Dinas Pertanian, pemerintah Kecamatan dan para petugas. Saya melihat upaya yang baik dalam kegiatan yang memberikan dampak positif terhadap kelestarian lingkungan. Yang saya harapkan dari kegiatan yang positif ini adalah keberlanjutan. Dan kami dari Astra dalam melakukan pembinaan kita tidak terbiasa hit and run, tapi pembinaan yang berkesinambungan,” kata Beny Priyatna Kusumah saat memberikan komentar dalam penilaian Astra ESG Awards.

Sebagaimana pembinaan RPH model di Desa Kendalsari, pola pembinaan yang kolaboratif, melibatkan banyak pihak, berkesinambungan dan berkelanjutan bisa menjadi pola pengembangan pertanian dan pedesaan di wilayah lain. Tentunya berbasis problem solving atau penyelesaian masalah yang dihadapi oleh petani.(AJM/Disperta)