Rabu 19 Juni 2024 telah dilaksanakan kegiatan Klinik Agribisnis BPP Diwek di Balai Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Dibuka oleh Sekretaris Desa Cukir kemudian dilanjutkan oleh Ratna Wulandari selaku PPL Wibi menyampaikan peran penting Trichoderma dalam budidaya pertanian. Bersama Tim BPP Diwek, dalam kesempatan tersebut Ratna menyampaikan beberapa manfaat dari Trichoderma dalam budidaya pertanian antara lain :

  1. Pada Fase Vegetatif, Trichoderma dapat merangsang produksi hormon pertumbuhan pada tanaman sehingga mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman, menekan pertumbuhan Alga berbahaya. Trichoderma dapat bersaing dengan Alga berbahaya yang dapat merugikan tanaman sehingga membantu menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar tanaman. Trichoderma membantu dalam mendekomposisi bahan organik di tanah sehingga nutrisi yang diperlukan oleh tanaman menjadi lebih mudah diserap tanaman. Trichoderma membantu dalam meningkatkan porositas tanah dan memperbaiki struktur tanah sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Jamur Trichoderma juga dapat mengubah senyawa organik menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tanaman, sehingga meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman; Trichoderma terbukti juga memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan patogen tanaman, seperti jamur penyebab penyakit tanaman. Jamur Trichoderma dapat merangsang sistem pertahanan tanaman sehingga tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit. Trichoderma dapat bersaing dengan gulma untuk sumber nutrisi dan ruang, sehingga membantu dalam menekan pertumbuhan gulma di sekitar tanaman. Trichoderma dapat meningkatkan penyerapan unsur hara oleh akar tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi optimal. Trichoderma membantu dalam meningkatkan daya tahan tanaman terhadap stres lingkungan, seperti kekeringan, suhu ekstrem, dan polusi. Manfaat selanjutnya dari adalah Trichoderma mampu bersaing dengan patogen tanah sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan patogen yang merugikan tanaman. 
  2. Pada Fase Generatif , Trichoderma membantu dalam penyerapan dan transportasi unsur hara ke seluruh bagian tanaman sehingga kandungan nutrisi dalam jaringan tanaman menjadi optimal, meningkatkan produktivitas tanaman. Dengan berbagai manfaatnya, Trichoderma dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman secara keseluruhan, meningkatkan kualitas hasil panen. Dengan membantu tanaman tumbuh dengan sehat dan kuat.  Trichoderma dapat meningkatkan kualitas hasil panen, seperti rasa, tekstur, dan warna. Dengan berbagai manfaatnya, Trichoderma dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tanaman secara keseluruhan; Trichoderma menghasilkan enzim pelarut fosfat yang meningkatkan ketersediaan fosfor bagi tanaman; Mengurangi dampak negatif penggunaan bahan kimia sintetis: Dengan kemampuannya sebagai agen biokontrol alami, Trichoderma dapat mengurangi penggunaan bahan kimia sintetis yang berpotensi merusak lingkungan
PPL Memandu Perbanyakan Isolat Trichoderma Sp.

Para petani peserta sangat antusias dengan materi Trichoderma yang disampaikan oleh Bu Ratna, terbukti banyaknya pertanyaan yang di ajukan kepada tim PPL BPP Diwek. Setelah para petani memahami peran penting Trichoderma, dilakukan praktek perbanyakan Trichoderma dengan alat dan bahan yang tersedia di sekitar lingkungan petani yang dipandu oleh Bapak Jainuri, Bu Fafa dan Bu Nita. 

Berikut alat, bahan dan cara mengembangbiakkan Trichoderma Sp secara sederhana : 

Alat : 

- Soblok/pengukus 

- Tungku/kompor 

- Enthong 

- Ember 

- Gentong 

- Tambir/tampah/baki 

- Plastik lembaran 

- Bulu ayam / lidi 

Bahan: 

- Isolat Trichoderma Sp 500 gr 

- Jagung  3 – 5 kg 

- Air bersih 120 Liter 

- Tetes (Molase)  500 - 700 ml 

CARA PERBANYAKAN 

  1. Jagung dicuci bersih lalu tiriskan.
  2. Sterilisasi media dengan cara mengukus media dalam soblok selama 1 jam (dihitung sejak air mendidih).
  3. Angkat jagung giling tersebut lalu tuang diatas plastik lembaran. Buatlah lapisan setebal 3 cm sebagaimana menjemur gabah. 
  4. Tunggu beberapa saat hingga jagung giling tersebut benar-benar dingin. 
  5. Isolat Trichoderma Sp. dari tube dan diberi air secukupnya. Keluarkan spora Trichoderma Sp. dengan bulu ayam / lidi yang telah disteril lalu dibuat suspensi/larutan dengan menambahkan air sesuai kebutuhan. Untuk setiap 10 kg bahan/media diberikan Isolat Trichoderma Sp. sebanyak 2 tube. 
  6. Media diberi isolat  Trichoderma Sp. dengan dipercikkan lewat tangan hingga rata lalu diaduk sampai campuran jagung giling dan starter benar-benar merata.
  7.  Media dikemas dalam kantong plastik dengan diisi kurang lebih 100 gram.
  8.  Media jagung yang dikemas dalam kantong plastuk tetap dibiarkan terbuka sampai proses selesai 
  9. Setelah satu minggu media sudah terlihat berwarna kehijauan, artinya proses perbanyakan jamur Trichoderma Sp sudah selesai dan dapat diaplikasikan.

(Tim PPL BPP Diwek/ Ratna Wulandari/Jainuri/Tri Wahyuning Yunita).