
Pernahkah kita menghitung berapa volume sampah yang dihasilkan setiap hari di rumah kita? Jangankan menghitung, terpikirkan saja sepertinya tidak sama sekali. Ini baru di rumah kita sendiri, belum satu desa, bahkan satu kawasan. Wow jika dikalkulasikan semua akan kita dapatkan jumlah yang fantastis. Tahukah anda? Bahwa sampah organik di dapur ketika dibuang dan membusuk akan menghasilkan Karbondioksida dan Gas Metana. Hal ini yang memperburuk efek pemanasan global yang menjadi topik serius akhir-akhir ini. Hari ini, para Penyuluh Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tembelang mengajak Petani Beberapa perwakilan Ketua Poktan, Pemuda Tani dan perwakilan Wanita tani untuk peduli dengan lingkungan dengan mendaur ulang sampah dapur dan mengolahnya menjadi Eco-Enzyme.
Eco-Enzyme (EE) adalah larutan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari : Sisa sampah dapur organik (buah-buahan, sayuran), Gula merah tebu, Air bersih.Warnanya Kecoklatan (Muda/Tua) dan berbau asam manis seperti khas bau rasa fermentasi. Eco-Enzyme dikembangkan oleh dr. Rosukon Poompanvong-Thailand. Dr. Rosukon telah melakukan penelitian selama 30 tahun. Hadirnya Eco-Enzyme di Indonesia merupakan andil besar dr. Joean pada masa awal mengajarkan Eco-Enyzme kepada ibu Vera dan memperkenalkannya kepada dr. Rosukon. (sumber : Eco-Enzyme Indonesia)
Sedangkan manfaat dari EE antara lain: Pertanian (untuk menyiram tanaman, dcampurkan 20 ml EE kedalam 1ltr Air, memperbaiki kualitas buah pada tanaman horti), Peternakan (Menghilangkan bau amis di Aquarium sekaligus menyehatkan ikan, campurkan 1 tetes EE kedalam 50 ltr air), Rumah tangga (mencuci buah dari residu pestisida, membersihkan lantai rumah), Kesehatan (Relaksasi dengan merendam kaki kedalam air hangat yang sudah dicampur EE, menjernihkan udara di ruangan, Membersihkan badan, Obat Kumur, dll).
Cara membuat Eco-Enzyme adalah memperhatikan poin penting yang tidak bisa diubah. Perbandingan Formula 1 : 3 : 10, dengan maksud:
- Gula Merah Tebu 1 kg,
- Sampah Organik (Buah-buahan & sayuran) 3 kg,
- Air Bersih 10 liter.
Contoh perhitungannya: Misal di BPP Tembelang mempunyai wadah 10 liter, yang dilakukan pertama kali adalah menghitung jumlah air bersih yang akan dimasukkan ke wadah, yakni 10 liter x 60% hasilnya adalah 6 liter air. Selanjutnya menghitung porsi Gula Merah Tebu dan Sampah Organik dengan membagikan 6 Liter Air dengan 10 bagian sehingga setiap bagian menjadi 600 gram demikian kita dapat menghitung jumlah Gula Merah Tebu dan Sampah Organik. Sehingga hasilnya: Gula Merah Tebu 600 gr (1 Bagian), Sampah Organik 1,8 Kg (3 Bagian) dan Air 6 liter (10 Bagian). Dengan cara ini kita masih menyisakan ruangan di wadah untuk gas hasil fermentasi.
Catatan tambahan, untuk sampah dapur organik dapat kita masukkan ke wadah secara bertahap sehingga 3 bulan waktu fermentasi, dihitung dari tanggal terakhir bahan lengkap. Misal, kita akan membuat 5 liter EE. Gula Merah Tebu 500 gr, Sampah dapur organik 1500 gr, Air 5 Liter. Air dan Gula diaduk dulu dalam wadah. Kemudian kita masukkan sampah dapur organik secara bertahap. Misal pada tanggal 1 kita memiliki 500 gr sampah dapur, dimasukkan dulu, berarti masih kurang 1000 gr bisa dimasukkan besoknya lagi. Kemudian baru di tanggal 10 semua bahan sudah lengkap dimasukkan ke wadah, berarti 3 bulan dihitung dari tanggal 10 tersebut. Setelah tercampur semua bahan, aduk dan tutup rapat fermentasi selama 3 Bulan (Tidak boleh dipercepat waktu fermentasinya). Tidak diwajibkan untuk selalu mengaduk, bila ingin mengaduk sesekali saja bila ada waktu.
Bahan yang tidak layak untuk dipakai membuat Eco-Enzyme, antara lain:
a. Daun-daun kering sampah kebun / pertanian.
b. Daun, batang dan akar pisang.
c. Batok kelapa
d. Ampas tebu.
e. Kepala nanas.
f. Kulit singkong, kulit ubi .
g. Pohon hias.
h. Talas ( alergi jgn gunakan ).
i. Biji-bijian yang besar, contohnya seperti : biji mangga, durian, alpukat, dll.
j. Sampah dapur yang sudah terkena minyak atau berada ditempat pembuangan sampah umum yang sudah tercampur dengan sampah-sampah lainnya.
k. Sampah dapur yang kulitnya keras, memerlukan waktu fermentasi yang lama, kurang lebih 6 bulan bahkan lebih (Tergantung ketebalan kulitnya). Oleh sebab itu disarankan tidak di gunakan dalam pembuatan Eco-Enzyme.
l. Bahan yang memiliki getah dan menyebabkan alergi (Jambu mente, nangka, lidah buaya, dll).
m. Tanaman Beracun.
Wadah yang tepat untuk membuat Eco-Enzyme adalah wadah dari bahan plastik (bisa memanfaatkan wadah bekas yang ada di rumah, dengan di cuci bersih terlebih dahulu), mempunyai tutup yang lebar (memudahkan waktu memasukkan bahan dan waktu panen), wadah harus tertutup rapat (supaya tidak menimbulkan munculnya Ulat/belatung). Tidak diperbolehkan wadah dari bahan kaca. Karena sangat berbahaya, waktu Eco-Enzyme sedang dalam proses fermentasi akan menimbulkan gas. Wadah kaca sebagian besar tidak tahan terhadap tekanan gas, kemungkinan bisa meledak.
Eco-Enzyme baik yang dalam proses maupun sudah panen akan menghasilkan ion negatif. Kita bisa meletakkan kipas angin di atas wadah yang berisi Eco-Enzyme yang sedang dimasa fermentasi/sudah di panen. Eco-Enzyme dapat memberikan manfaat yang luar biasa, mengurangi radiasi dan juga menyebarkan ion negative ke seluruh ruangan.
Setelah 3 bulan fermentasi EE siap dipanen. Cara memanen EE dengan menyaringnya menggunakan kain saring sampai di dapatkan EE yang jernih. Ampasnya bisa dijadikan kompos, atau dicampur ke tanah yang tidak subur dengan perbandingan 1 bagian ampas Eco-Enzyme:5 bagian tanah. Kemudian tanah ini tinggal di pupuk dengan Eco-Enzyme yang di campur dengan air (perbandingan 1:1000), siram setiap hari, tanah akan semakin subur dan tumbuhan menjadi bagus/cantik.
Diawali dengan kegiatan hari ini sebagai wujud ikhtiar kami dalam ikut serta melestarikan Lingkungan dan Bumi yang sehat untuk mewariskannya kepada anak cucu kita kelak. Harapan kami, kalaupun kami tidak bisa melakukan perbaikan untuk bumi ini setidaknya kami bukan salah satu penyumbang kerusakannya.
Ditulis Oleh: Fitri Aini Azmi
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang