
Dalam rangka mewujudkan pertanian organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penyuluh Pertanian Lapang BPP Kec. Megaluh, Fitri Aini Azmi, S.TP bersama dengan seluruh Penyuluh dan anggota petani se-Desa Gongseng Kecamatan Megaluh melaksanakan Kegiatan pertemuan Klinik Agribisnis dengan melakukan praktek pembuatan pestisida nabati MICESSLA.
MICESSLA adalah pestisida nabati yang terbuat dari tanaman yaitu Mimba, Cengkeh, Sirih, Sereh Wangi dan Lengkuas/Laos. Pestisida nabati MICESSLA ini berfungsi sebagai pestisida pengendali hama pada berbagai macam tanaman. Hal ini dikarenakan kandungan yang terdapat dalam pestisida nabati MICESSLA ini sangat komplit dimana perpaduan tanaman rimpang/empon-empon, daun paitan, tanaman dengan aroma khasnya bisa mencakup berbagai pestisida yaitu Insektisida, Fungisida, Bakterisida , Rodentisida dan Nematisida. Formulasi pestisida nabati Micessla ini merupakan kajian dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan.
Bahan-bahan pembuatan pestisida nabati ini banyak dijumpai di lingkungan sekitar seperti halnya di Desa Gongseng Kecamatan Megaluh. Akan tetapi banyak petani yang belum tahu dan mampu untuk membuat dan memanfaatkannya sebagai alternatif pestisida nabati. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan pengetahuan dan ketrampilan pelaku utama mengalami peningkatan terutama pada pemanfaatan bahan-bahan alami untuk pestisida nabati.
Kegiatan penyuluhan kali ini dilaksanakan dengan metode demonstrasi cara, mengajak petani tidak hanya mengetahui tentang Micessla dan manfaatnya tetapi juga praktek membuat langsung pestisida micessla dan selanjutnya petani juga bisa mengaplikasikannya di lahan masing-masing.
Hal ini bertujuan supaya Petani bisa secara mandiri membuat Pestisida Nabati dan terbiasa mengaplikasikannya ke lahan sehingga tidak lagi tergantung pada pestisida kimia yang merusak lingkungan.
Adapun langkah kerja pembuatan pestisida nabati MICESSLA sebagai berikut :
Alat dan Bahan :
- 200 gram DAUN MIMBA
- 200 gram DAUN CENGKEH
- 200 gram SEREH WANGI
- 200 gram DAUN SIRIH
- 200 gram LAOS/LENGKUAS
- 4 liter AIR MATANG
- BLENDER/ALAT TUMBUK
- WADAH TERTUTUP
Cara Membuat :
Semua bahan dicacah, dipotong kecil, ditumbuk atau dihaluskan, dicampur, kemudian ditambah dengan 4 L air bersih dan diaduk, lalu didiamkan selama 24 jam. Setelah itu, disaring, dan siap digunakan
Aplikasi :
Setiap 200 ml hasil saringan ditambahkan dengan 15 L air lalu disemprokan ke bagian bawah tanaman. Untuk waktu penyemprotan sebaiknya di sore hari atau pagi hari.
Manfaat MICESSLA :
Beberapa kelebihan yang didapat ketika melakukan pengendalian hama menggunakan pestisida nabati.
- Mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan)
- Mengatasi kesulitan ketersediaan dan mahalnya harga obat-obatan pertanian khususnya pestisida sintetis/kimiawi.
- Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang
- Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian
- Memiliki spektrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
- Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
- Bahan yang digunakan nilainya murah serta tidak sulit dijumpai dari sumberdaya yang ada di sekitar dan bisa dibuat sendiri.
- Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Penggunaan dalam dosis tinggi sekalipun, tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati
- Tidak menimbulkan kekebalan pada serangga
- Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
Fitri Aini Azmi, S.TP (Penyuluh Pertanian Muda – BPP Megaluh)