Petani padi pasti sudah tidak asing lagi dengan varietas padi Ciherang atau Inpari 32. Namun bagaimana dengan varietas Inpari 49? Varietas padi yang satu ini merupakan varietas padi baru yang dihasilkan dari persilangan varietas unggul Ciherang dan varietas IRBB50 yang tahan hawar daun bakteri (HDB). Inpari 49 pertama kali dirilis pada April 2021. Varietas ini diuji coba di beberapa lahan di Kecamatan Tembelang melalui demplot pada musim penghujan. Kemudian baru diperkenalkan secara luas pada musim tanam kedua tahun 2024.
Pada Januari-April 2024, PPL BPP Tembelang melaksanakan demplot mandiri, salah satunya di lahan petani di Poktan Medeleg dengan luas lahan 1400 m2. Demplot dilakukan dengan mengamati pertumbuhan padi mulai dari tanam hingga panen. Pupuk yang digunakan selama pelaksanaan demplot antara lain POC (Azosplant) 1 liter, Urea 30 kg, NPK subsidi 25 kg, NPK non subsidi 7 kg, dan Ecoenzym 1,5 liter. Rata-rata jumlah bulir/malai yang dihasilkan yaitu 134 butir/malai dengan rata-rata berat per bulirnya 0,028 gram. Jika dikonversikan ke hektar maka hasil panen yang diperoleh dari demplot tersebut sebesar 7,2 ton/ha.
Mengapa harus Inpari 49? Karena varietas ini memiliki potensi hasil hingga 9,5 ton/ha dan dapat ditanam di lahan dengan ketinggian 0-600 mdpl. Cara budidaya yang mudah, cukup dengan mengikuti kaidah-kaidah budidaya di lahan sawah irigasi. Inpari 49 dapat ditanam di semua musim tanam dengan syarat kebutuhan air terpenuhi. Keunggulan lain varietas ini yaitu tahan hawar daun bakteri, sangat prospektif untuk dikembangkan di daerah endemik wereng batang cokelat, umur tanaman lebih singkat, sekitar 112 hari setelah semai, jumlah gabah/malai sekitar 134 butir, tinggi tanaman dapat mencapai 105 cm, cukup aman dari serangan burung karena daun benderanya lebih tinggi dari malai, dan yang tidak kalah penting yaitu nasi yang dihasilkan pulen. Dengan demikian, varietas Inpari 49 layak dibudidayakan dan diharapkan petani dapat memperoleh hasil panen sesuai potensi maksimalnya yaitu sebesar 9,5 ton/ha.(PPL BPP Tembelang).