Dinas Pertanian mendapatkan bantuan satu unit drone dari Forum TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) Kabupaten Jombang. “Saya sangat mendukung pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas budidaya pertanian, dengan memanfaatkan teknologi drone saya berharap kegiatan pengendalian hama tanaman pertanian di Jombang bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Bantuan drone pertanian ini sekaligus bisa sebagai sarana edukasi untuk memasyarakatkan inovasi teknologi budidaya pertanian,” terang Sugiat Pj. Bupati Jombang saat menyaksikan serah terima drone dalam forum audiensi pengusaha di Selasar, Wonosalam (21/5/2024).
Ketua Forum TJSL Kabupaten Jombang, Hanif Julhamsyah menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua perusahaan anggota TJSL yang telah berkontribusi pengadaan drone pertanian. Pria yang juga Pimpinan Bank Jatim Cabang Jombang tersebut menyampaikan harapannya bantuan drone akan bermanfaat bagi para petani di Jombang.
Senada, Kepala Bappeda Kabupaten Jombang selaku koordinator TJSL Kabupaten Jombang menyampaikan harapannya bantuan drone ini benar-benar memberi manfaat bagi para petani kabupaten Jombang. “ Semoga manfaat dan berkah” tutur Danang Praptoko Kepala Bappeda Kabupaten Jombang yang selama ini mengkoordinir perusahaan yang tergabung dalam forum TJSL.
Ditemui setelah serah terima drone, Kepala Dinas Pertanian Much. Rony menyampaikan bantuan drone merupakan bentuk kepedulian pengusaha Jombang kepada para petani. “Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada Bapak Pj. Bupati Jombang, Kepala Bappeda beserta jajarannya, Ketua Forum TJSL bersama pengurus dan semua perusahaan anggota TJSL. Kami akan manfaatkan drone ini sepenuhnya untuk melayani kebutuhan petani“ terang Much. Rony.

Pj. Bupati Jombang (depan), Kepala Dinas Pertanian (kiri) dan Ketua Forum TJSL Jombang (kanan belakang) Meninjau Detail Drone Pertanian
Sebagaimana diketahui Organisme dan Penyakit Tumbuhan (OPT) adalah salah satu faktor pembatas produksi pertanian. Kalau OPT terkendali produksi pertanian bisa ditingkatkan. Sebaliknya bila OPT tidak terkendali produksi akan turun, petani juga merugi. Apalagi bila serangan OPT tidak terkendali bisa mengakibatkan dampak luas. Stabiltas pangan terganggu, dan bisa terjadi dampak sosial dan ekonomi. Pasar sepi, warung dan toko juga lesu apabila petani mengalami gagal panen.
Selama ini mayoritas petani melakukan pengendalian OPT secara manual. Memakai alat semprot panggul baik dioperasikan memakai pompa manual maupun elektrik. Dengan cara ini lahan satu hektar membutuhkan waktu pengerjaan sekitar 2 HOK. Yang dikerjakan kurang lebih 7-8 jam. Namun apabila menggunakan drone satu hektar bisa dikerjakan hanya dalam waktu 30 menit. Tentu ini akan sangat efektif digunakan dalam pengendalian hamparan padi dalam skala luas.
Diakui oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Kecamatan Peterongan Syaifudin, dengan memakai drone Jelas lebih cepat, biaya terjangkau. Pengendalian OPT juga bisa lebih serempak. “Kita sudah pernah membuktikan ketika terjadi serangan wereng batang coklat di awal tahun 2023, potensi serangan yang luas bisa kita kendalikan karena waktu itu para petani bisa dikompakkan untuk menyewa drone. Serempak dan kekompakan ini sangat dibutuhkan dalam pengendalian hama penyakit tanaman,” kata Syaifudin.
Kabupaten Jombang dengan luas tanam padi mencapai 72.000 hektar/tahun yang tersebar di 21 kecamatan membutuhkan dukungan sarana pengendalian OPT yang memadai termasuk drone. Belum lagi tanaman jagung, kedelai, tebu, tembakau dan tanaman budidaya lainnya. Karena itu hadirnya 1 unit drone dari TJSL ini diharapkan bisa mendorong pihak-pihak lain tertarik berinvestasi pengadaan drone. Tentu ini bisa menjadi peluang bagi desa dalam mengalokasikan belanja Dana Desa (DD). Mengingat di dalam DD ada slot ketahanan pangan yang bisa digunakan untuk belanja sarana pengendalian OPT.
“Saya berharap RPH (Regu Pengendali Hama) yang saat ini sedang dibentuk di 21 kecamatan bisa bersinergi dengan desa. Kami sangat membutuhkan dukungan dari pihak lain, dan kedepan kami berharap desa melalui DD bisa mengalokasikan belanja ketahanan pangan untuk pengadaan drone, “ Pungkas Much. Rony. (AJM/Disperta)
Penulis : Akhmad Jani Masyhudi