MOL (Mikro Organisme Lokal) adalah cairan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya dari bahan-bahan alami yang tersedia di sekeliling kita. MOL digunakan untuk membantu pertumbuhan tanaman secara vegetatif dan generatif.  

Kegunaan MOL antara lain :  

1. Sebagai POC (pupuk organik cair).

2. Sebagai dekomposer atau biang kompos untuk membuat kompos.

3. Sebagai pestisida nabati untuk mengusir hama penyakit tanaman.

Contoh MOL antara lain MOL buah maja, MOL bonggol pisang, MOL rebung, MOL sayuran segar, MOL buah-buahan, MOL keong mas, MOL sabut kelapa, MOL nasi basi, MOL tape dan lain-lain.  

Untuk meningkatkan kemampuan petani dalam pemanfaatan limbah bonggol pisang yang ada di sekitar kebun / pekarangan, Poktan Ngampel melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan MOL bonggol pisang. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Diikuti oleh pengurus poktan beserta petani anggota poktan dan didampingi oleh Petugas Penyuluh dari BPP Ngusikan. Peserta yang mengikuti pelatihan MOL tidak hanya dari kalangan petani sepuh saja. Ada juga petani dari golongan usia muda. Selain itu juga diikuti oleh Wanita tani yang kisaran usianya masih tergolong muda.

Bahan yang diperlukan untuk 1 resep :  

1. 5 kg bonggol pisang

2. 1 liter tetes / 1 kg gula merah

3. 1 liter EM4

4. 10 liter air leri

Alat yang diperlukan :  

1. Tong / drum dan penutup.

2. Perlengkapan  untuk mencacah/ menumbuk  bonggol pisang.

3. Kayu Panjang untuk pengaduk.

Cara membuat :

1. Bonggol pisang dicacah / ditumbuk, kemudian dimasukkan ke dalam wadah drum.

2. Masukkan air leri.

3. Masukkan gula merah / tetes dan EM 4 sambil diaduk rata.

4. Jika sudah diaduk rata, tutup drum dengan penutupnya. Jika drum tidak ada penutupnya, bisa diganti ditutup dengan menggunakan plastik tebal dan diikat.  

5. Penutup drum diberi lubang udara dengan cara memasukkan selang plastic yang dihubungkan dengan botol yang sudah diisi dengan air.

6. Simpan drum di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari.

7. Setelah empat belas hari penutup atau plastik penutup dapat dibuka. Pembuatan MOL dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah ketika dibuka tidak ada gas, aromanya seperti tape dan terdapat benang-benang putih diatas permukaan MOL.

Aplikasi MOL bonggol pisang adalah sebagai berikut :

1. Pengomposan

MOL bisa digunakan sebagai dekomposer dengan konsentrasi 1:5 yaitu 1 liter cairan MOL dicampur dengan 5 liter air. Tambahkan gula merah 1 ons dan aduk hingga rata. Siramkan pada saat pembuatan bokashi/kompos, atau pada saat pengolahan tanah di persawahan.

2. Penggunaan pada tanaman

MOL bisa disemprotkan pada berbagai macam tanaman, dengan konsentrasi  400 ml cairan MOL dicampur dengan 14 liter air. Pada tanaman padi bisa disemprotkan sejak fase vegetatif sampai generatif  dengan interval 10 hari sekali, yaitu pada umur 10, 20, 30, dan 40 hari. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi / sore hari.

Seperti tersebut diatas alat, bahan dan cara pembuatan MOL bonggol pisang yang telah dilakukan oleh Poktan Ngampel. Semoga dengan adanya pelatihan seperti ini, masyarakat bisa mengolah bahan limbah yang ada di sekitar lingkungannya untuk menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

 

Deny Murtanti, S.P.

PPL BPP Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang