Jombang, 30 Juli 2025 — Dinas Pertanian Kabupaten Jombang menggelar kegiatan Pelatihan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tembakau pada Rabu, 30 Juli 2025, bertempat di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Jombang. Kegiatan ini dihadiri oleh 250 petani tembakau dari lima kecamatan sentra tembakau, yaitu Kabuh, Ploso, Plandaan, Kudu, dan Ngusikan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petani dalam hal pengendalian dan penanganan serangan OPT pada tanaman tembakau, sekaligus memberikan informasi penting mengenai mitigasi dampak perubahan iklim terhadap budidaya tembakau.
Sebagai wujud kolaborasi lintas lembaga, Dinas Pertanian Jombang menggandeng dua institusi strategis, yaitu Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Perkebunan (BBTP) Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian serta BMKG Karangploso, Malang.
Dalam sesi pemaparan, Maksum Purwanto, narasumber dari BMKG Karangploso, menyampaikan bahwa tanaman tembakau secara alami tumbuh optimal pada musim kemarau, karena karakteristiknya yang tidak membutuhkan banyak air. Namun, berdasarkan prakiraan BMKG, musim kemarau tahun ini mengalami kemunduran akibat dampak El Nino, sehingga membutuhkan penyesuaian strategi budidaya.
Ia menyampaikan enam langkah strategis dalam menghadapi anomali cuaca:
1. Penggunaan teknologi irigasi untuk efisiensi air,
2. Pemilihan varietas tembakau yang toleran terhadap stres lingkungan,
3. Pengelolaan tanah secara optimal,
4. Penggunaan mulsa untuk menjaga kelembaban tanah,
5. Pemantauan kondisi cuaca secara berkala, dan
6. Koordinasi intensif dengan penyuluh pertanian guna mendapatkan rekomendasi teknis yang tepat.
Sementara itu, Asri Wuryati, POPT dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Perkebunan Provinsi Jawa Timur, menekankan pentingnya pengamatan lapangan secara rutin untuk mencegah serangan OPT. “Petani harus aktif melakukan pengendalian sesuai arahan dari POPT dan PPL untuk menekan risiko gagal panen,” ujarnya.
Dengan memahami dan menerapkan strategi yang telah disampaikan, diharapkan para petani dapat tetap memperoleh hasil panen tembakau yang optimal meskipun menghadapi tantangan dari cuaca ekstrem dan serangan OPT. Dinas Pertanian Jombang berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dalam penguatan ketahanan petani tembakau menghadapi dinamika iklim dan tantangan teknis di lapangan.(Yahya/Admin)

