Pada tanggal 26 September 2024 dilaksanakan sosialisasi penerapan Good Agricultural Practices (GAP) cabai besar Tahun Anggaran 2024.  Penerapan GAP pada budidaya cabai besar sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keberlanjutan. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam penerapannya:

1. Pemilihan Varietas Unggul

Pilih varietas cabai yang tahan terhadap hama dan penyakit, serta sesuai dengan kondisi iklim lokal.

2. Pengelolaan Tanah

Lakukan analisis tanah untuk mengetahui kebutuhan hara.

Terapkan rotasi tanaman dan pemupukan organik untuk meningkatkan kesuburan tanah.

3. Pengendalian Hama dan Penyakit

Gunakan metode Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan memanfaatkan musuh alami, pengendalian mekanis, dan jika perlu, aplikasi pestisida secara bijak.

4. Irigasi dan Manajemen Air

Rancang sistem irigasi yang efisien untuk menjaga kelembaban tanah, seperti irigasi tetes, dan hindari genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan.

5. Penanaman dan Perawatan

Pastikan jarak tanam yang tepat untuk memaksimalkan pertumbuhan.

Lakukan pemangkasan dan perawatan rutin untuk mendukung pertumbuhan cabai.

6. Penggunaan Input Secara Bijak

Gunakan pupuk dan pestisida sesuai rekomendasi dan kebutuhan tanaman, menghindari overdosis yang dapat merusak lingkungan.

7. Pemanenan dan Pascapanen

Lakukan pemanenan pada waktu yang tepat untuk memastikan kualitas.

Terapkan teknik pascapanen yang baik untuk menjaga kesegaran dan mutu cabai.

8. Pendidikan dan Pelatihan

Berikan pelatihan kepada petani mengenai praktik GAP, agar mereka memahami manfaat danpenerapannya dalam budidaya.

9. Sertifikasi dan Dokumentasi

Pertimbangkan untuk mendapatkan sertifikasi GAP agar produk cabai memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan memenuhi standar keamanan pangan.

Dengan menerapkan GAP, budidaya cabai besar dapat lebih produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.