
Secara harfiah penyuluh berasal dari kata “suluh” yang memiliki arti seberkas cahaya yang menjadi harapan baru ditengah kegelapan. Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak pembangunan pertanian, memiliki peranan yang sangat stategis. Mereka dituntut mampu sebagai inisiator, fasilitator, motivator, penghubung, dan innovator dalam mendampingi dan membantu para pelaku utama (petani) maupun pelaku usaha sehingga dapat meningkatkan produksi dan taraf hidup mereka.
Penyuluh pertanian dituntut turun langsung ke lapangan agar mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh petani serta mampu memecahakan masalah yang dihadapi di lapangan dengan disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki sesuai dengan identifikasi potensi wilayah masing-masing. Dan bisa berperan aktif terhadap program-program yang sedang dijalankan oleh pemerintah.
Sebagaimana yang dilakukan di Kabupaten Jombang, penyuluh turun secara langsung untuk mengetahui kondisi di lapangan. Memiliki luas wilayah sebesar 121,63 km3 dan masih dikelilingi kawasan hutan, Kecamatan Wonosalam memiliki potensi pertanian yang luar biasa, seperti hamparan lawan sawah, kebun kopi, kakao, dan durian banyak ditemui.
Dengan potensi yang luar biasa tersebut, Kecamatan Wonosalam dijadikan salah satu pilot project Durian dan daerah Agwowisata di Kabupaten Jombang. Untuk mensukseskan program yang telah dialokasikan, dibutuhkan penyuluh yang memiliki motivasi kuat dan dedikasi tinggi dalam pengabdian.
Bukan perkara mudah, karena terkadang untuk menemui petani binaannya PPL di Kecamatan Wonosalam harus rela melewati jalan yang terjal dan licin. Adakalanya mereka harus jalan karena tidak bisa dilalui sepeda motor. Hal ini tidak menyurutkan semangat penyuluh dalam melakukan tugasnya.
“Dengan turun langsung seperti ini, kita bisa mengetahui kondisi real yang dialami petani, bersentuhan dengan alam, berbagi cerita dan pengalaman serta dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan satu sama lain. Dengan seperti ini akan terjalin hubungan yang sinergis antar kedua belah pihak sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan respon petani yang selalu positif membuat kita selalu semangat dalam bekerja” ujar Suyikno Kepala BPP Kec. Wonosalam
Pertemuan rutin dilakukan, membawa dampak yang positif yaitu penyuluh dan petani akan memiliki pemahaman yang sama dan sejalan, dimana pemahaman yang sama ini akan tercipta harmonisasi dan sinergitas baik di pusat maupun daerah. Sehingga program dari pusat dapat terwujud dengan maksimal, begitupun dengan petani dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanya secara tidak langsung, Maka, diharapkan aturan yang berlaku itu bottom-up bukan top-down karena disesuaikan dengan kondisi real di lapangan.

Menjadi penyuluh bukan perkara mudah. Mengapa? Karena keberadaan penyuluh selalu di barisan terdepan dalam mengawal serta membina petani agar sejahtera hidupnya. Seorang penyuluh harus mampu memiliki kemampuan, keinginan dan kemauan untuk maju. Mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik, serta sikap santun tanpa kesan menggurui. (ADAF)