
Wereng Batang Coklat (WBC) merupakan hama utama tanaman padi yang dapat mengakibatkan puso atau gagal panen. Menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan batang, skema serangannya masif dan perkembangbiakannya cepat membuat hama WBC menjadi penyebab kerusakan padi yang patut diwaspadai. Pengendalian hama baik WBC selama ini mengandalkan penggunaan insektisida kimia.
Keberhasilan budidaya tanaman padi tidak terlepas dari tantangan bagaimana merawat tanaman dengan baik, pemberian nutrisi yang cukup, serta pengaturan pengairan. Pentingnya menjaga tanaman padi aman dari serangan hama dan penyakit serta memperhatikan keseimbangan ekosistem. Untuk itu diperlukan teknik budidaya dan adopsi teknologi yang tepat dan efisien dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, agar dapat mencapai hasil yang maksimal, ramah lingkungan.
Beauveria bassiana adalah salah satu jamur entomopatogen yang dapat digunakan untuk pengendalian hama pada tanaman padi. Selain dapat digunakan untuk pengendalian hama pada tanaman pangan khususnya padi, Beauveria bassiana juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama pada beberapa tanaman atau komoditas lain seperti tanaman sayur-sayuran, maupun tanaman perkebunan seperti kopi atau kakao. Dalam mengendalikan hama terutama golongan serangga, Beauveria bassiana menginfeksi tubuh serangga dimulai dengan kontak inang, masuk ke dalam tubuh inang, reproduksi di dalam satu atau lebih jaringan inang, kemudian kontak dan menginfeksi inang baru. Setelah beberapa hari kemudian seluruh permukaan tubuh serangga yang terinfeksi akan ditutupi oleh massa jamur yang berwarna putih. Keunggulan penggunaan agen hayati dalam hal ini Beauveria bassiana dibandingkan dengan penggunaan insektisida kimia adalah tetap terjaganya keseimbangan ekosistem seperti populasi musuh alami hama wereng dan walang sangit yang tidak ikut mati seperti dalam penyemprotan pestisida kimia.
Mengingat banyaknya manfaat dan keuntungan yang didapat dari penggunaan agen hayati untuk mengendalikan hama penyakit pada tanaman padi, Tim BPP Sumobito yang terdiri PPL dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) berinisiatif untuk membuat agen hayati Beauveria bassiana.
A. Bahan dan Alat :
1. | Air mineral/air isi ulang | : | 1 galon (20 liter) | 13. | Botol air mineral 600 ml | : | 1 buah |
2. | Air biasa | : | Secukupnya | 14. | Botol air mineral 1500 ml | : | 1 buah |
3. | Kentang | : | 4 kg | 15. | Panci alumunium | : | 1 buah |
4. | Alkohol 70% | : | 1 botol | 16. | Serok | : | 1 buah |
5. | Gula pasir | : | 500 gr | 17. | Kompor LPG | : | 1 buah |
6. | Minyak goreng | : | 5 tetes | 18. | Corong plastik | : | 1 buah |
7. | PK (KMnO4) | : | 10 gr | 19. | Saringan | : | 1 buah |
8. | Spiritus | : | 1 plastik | 20. | Rangkaian fermentor | : | 1 rangkai |
9. | Isolat | : | 40 ml | 21. | Aerator/pompa air | : | 1 buah |
10. | Jet spray | : | 1 buah | 22. | Inkase | : | 1 buah |
11. | Timbangan | : | 1 buah | 23. | Lampu Bunsen | : | 1 buah |
12. | Dandang alumunium | : | 1 buah | 24. | Korek api | : | 1 buah |
B. Proses Perbanyakan
- Timbang kentang sebanyak 4 kg lalu kupas dan dipotong kecil-kecil berbentuk kotak (2x2x2) cm kemudian cuci bersih
- Tuangkan air mineral/isi ulang kedalam panci sebanyak 20 liter dan rebus sampai mendidih
- Masukkan potongan kentang kedalam panci dan rebus selama 15-20 menit (sampai empuk)
- Ambil kentang dari dalam panci dengan serok dan isakan air ekstrak kentang
- Tuangkan air ekstrak kentang kedalam galon air mineral melalui corong dan disaring
- Masukkan gula 500 gr dan minyak goreng 5 tetes ke dalam galon air mineral
- Tuangkan air biasa kedalam dandang lalu masukkan media (dalam galon terbuka)
- Sterilkan media (dalam galon) dengan cara dikukus dalam dandang selama 3 jam
- Ambil media (dalam galon) dalam keadaan tertutup
- Biarkan beberapa waktu sampai dingin
- Buka inkase lalu semprot dengan alcohol dan biarkan beberapa saat
- Nyalakan lampu Bunsen yang berbahan bakar spirtus dengan korek api
- Masukkan media (dalam galon) kedalam incase lalu inokulasi/tuangkan isolat
- Ambil dan keluarkan media (dalam galon) keadaan tertutup
- Siapkan aerator, larutan PK(KMnO4) dalm botol 600 ml, dan air steril/mineral dalam botol 1500 ml
- Rangkai dan pasang alat fermentasi sebaik mungkin
- Lakukan fermentasi dengan rangkaian fermentor selama 9x24 jam pada suhu kamar
- Setelah 9 hari bisa dipanen dan sebagai tanda jadi atau tidak terkontaminasi bila warna media menjadi putih keruh dan berbau segar
Catatan :
- Proses sterilisasi bisa dilakukan juga dengan memakai plastik tahan panas bila dandang tidak mampu memuat media dalam galon
- Proses inokulasi juga bisa dilakukan diluar inkase asalkan penyemprotan alkohol terus menerus
C. Aplikasi :
- Bersihkan tangki semprot dari sisa pestisida atau herbisida
- Larutkan 1 gelas mineral kedalam 14-16 liter air bersih (tidak keruh)
- Lakukan penyemprotan pada waktu sore hari
- Agensi Hayati Beauveria bassiana bisa untuk mengendalikan hama WBC dan Walang Sangit
- Sisa bahan pengendali sebaiknya disimpan dalam kulkas/lemari es
Oleh : Ahmad Irfan, S.TP / Penyuluh Pertanian Muda
Sumber :
Swadayaonline.com, 2021. Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat dan Walang Sangit Menggunakan Beauveria Bassiana
Disbun.sumselprov.go.id, 2017. Agens pengendali hayati Beauveria bassiana untuk pengendalian hama pbko pada tanaman kopi
Petugas POPT Kec. Sumobito 2023. Perbanyakan APH Jamur