Peningkatan produksi menjadi kunci peningkatan produktivitas usaha tani. Upaya meningkatkan hasil dapat ditempuh dengan memperhatikan faktor faktor produksi. Pupuk merupakan salah satu faktor produksi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Satu sisi, alokasi pupuk bersubsidi masih dianggap kurang oleh petani. Oleh karena itu, petani menyiasati dengan memperbanyak pupuk  secara mandiri.

          Pemerintah terus menggiatkan gerakan peningkatan produksi pertanian sebagai upaya  penyediaan kebutuhan pangan. Salah satu upayanya adalah menyediakan sarana produksi yaitu pupuk bersubsidi bagi petani. Dengan mengubah alokasi volume pupuk subsidi tahun 2024 yang awalnya ditetapkan sebesar 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton, diharapkan mampu meningkatkan produksi. (tempo.com,18 Juli 2024). Meski demikian, sebagian petani masih mengeluhkan jumlahnya dibawah kebutuhan petani. Kondisi semacam ini, menjadi perhatian penyuluh pertanian di Kecamatan Jombang.

          PPL Kecamatan Jombang mengajak petani untuk memperbanyak pupuk yang ada secara mandiri menggunakan teknologi  yang dapat di terapkan petani. Bertempat di rumah Bapak Rohimin, Ketua kelompoktani Sumberwinong Desa Banjardowo Kecamatan Jombang dilakukan praktek pembuatannya.

Bahan- bahan yang digunakan untuk perbanyakan pupuk vegetatif:

·         Bokashi 6 karung

·         Urea 10 kg

·         Phoska 10 kg

·         Dedak 4 kg

·         Dolomit 4 kg

·         Tetes 2 gls

·         Aktivator  (penambat N pelarut P)100 ml

·         Gula putih 2 sdm

Alat yang digunakan

·         Baskom

·         Karung

·         Gembor

·         Cangkul

 Cara pembuatan

1.   Larutkan gula kedalam activator ( untuk membangunkan mikroorganisme dalam activator), diamkan selama 30 – 60 menit

2.   Tambahkan tetes kedalam dedak sampai campuran berbentuk seperti tiwul

3.   Siapkan terdahulu 3 karung bokashi untuk membuat lapisan bawah, tambahkan  dolomit,  lalu taburkan urea dan phonska. Setelah itu tambahkan dedak (berbentuk tiwul).

4.   Siram secara perlahan dengan larutan activator.

5.    Lapisi dengan sisa bokashi yaitu 3 karung, setelah itu di aduk secara merata

6.   Perhatikan tekstur, kelembapannya (mawur)

7.   Masukan hasil campuran tersebut kedalam karung, ikat dengan rapat dan fermentasi sekitar 14 hari.

          Setelah proses fermentasi selesai, hasil perbanyakan pupuk dapat diaplikasikan pada tanaman saat umur 15 hst, 25 hst.  Sebagai pupuk yang digunakan pada fase vegetatif, pupuk ini berfungsi merangsang pertumbuhan tunas baru, daun muda, mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman, dan dapat meningkatkan pembentukan klorofil daun.

          Widiyanti, selaku Koordinator PPL Kecamatan Jombang menyampaikan bahwa perbanyakan yang dilakukan memiliki banyak manfaat, tidak hanya jumlah yang bertambah tetapi juga penambahan bokashi. “Pemberian bokashi ke lahan sebagai langkah awal untuk mengembalikan kesuburan tanah di Jombang. Mengingat kondisi tanah memiliki kandungan bahan organiknya dibawah 2 %”, imbuh Widi.

          Hasil praktek perbanyakan dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, sehingga pertumbuhan dapat optimal dan hasil dapat meningkat.

 

Penulis:

Leni Andja

PPL Kab Jombang