
Sumobito, Jombang. Budidaya kedelai akhir-akhir ini tidak begitu diminati oleh petani, mereka lebih menyukai untuk berbudidaya komoditi yang lain, seperti; padi dan jagung. Akan tetapi bila komoditi kedelai dibudidayakan dengan baik akan mendapatkan hasil produksi yang tinggi.
Kelompoktani di Kecamatan Sumobito bagianselatanterkenal sebagai penghasil kedelai pada musim tanam MK. Diantaranya kelompoktani Jogoloyo, Palrejo, Sumberwaru dan sekitarnya. Di kelompoktani Sumberwaru kegiatan budidaya kedelai dilakukan dengan baik. Banyak petani yang membudidayakan kedelai dengan model jajar legowo, sehingga hasil produksinyapun bisa meningkat. Hasil produksi kedelai di kelompoktani yang diketuai Sdr. Badi ini bisa mencapai 2,4 ton/ha.
Kemarin lahan LL kelompoktani Sumberwaru di desa Palrejo dikunjungi oleh peserta Diklat Agribisnis Kedelai dari UPT Diklat Pertanian Provinsi Jawa Timur BLPP Balonggebang Nganjuk. Sebanyak 72 peserta yang datang dari 16 Kabupaten / Kota di Jawa Timur melihat kegiatan di Lahan LL kelompoktani ini. Para peserta Diklat mengadakan study lapang di kelompoktani Sumberwaru yang pada MK II ini menanam kedelai seluas 25 Ha. Pada lahan LL umur tanaman lebih kurang 3 minggu, yaitu tanam pada 24 Juni 2012 dengan sistem jajar legowo. Ada yang menarik peserta Diklat tersebut yaitu penjelasan dari Bapak Arifin, SP (Petugas Pertanian Kecamatan Sumobito) mengenai kebiasaan petani di kelompoktani Sumberwaru yang melakukan penyiangan dan penjarangan tanaman. Penjarangan ini dimaksudkan untuk mengatur penyinaran yang diterima oleh tanaman sehingga akan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman sehingga tanaman tumbuh normal. Dengan harapan tanaman akan menghasilkan polong mulai dari pangkal sampai ujung batang tanaman.
Rombongan peserta diklat yang membawa 2 bus penumpang tersebut sampai di lokasi study lapang tepat pukul 08.00 dengan didampingi oleh pemandu dari UPT Diklat Pertanian Provinsi Jawa Timur Nganjuk, yaitu Bapak Ir. Sutardi, MMa. Tujuan dari kegiatan ini adalah melihat langsung kegiatan budidaya kedelai dan melihat kegiatan di LL di kelompoktani Sumberwaru.
Setelah kegiatan dilahan, dilanjutkan kegiatan pelatihan (pemaparan dan diskusi) di Balai Desa Palrejo dengan beberapa pemateri, diantaranya : Bapak Gatot Fatihul Anam, SP (Koordinator PPL Kecamatan Sumobito), Bapak Nurhajadi, SP (Petugas POPT Kecamatan Sumobito) dan Bapak Hardi Subroto, SP (Penangkar Benih Kedelai). Dalam penjelasannya Bapak Gatot Fatihul Anam, SP menyampaikan bahwa budidaya kedelai di kelompoktani Sumberwaru didukung oleh adanya industri-industri disekitarnya yang menggunakan bahan dasar kedelai, yaitu pabrik tahu dan tempe. Ada kurang lebih 20 pabrik tahu di desa Palrejo dan sekitarnya. Sehingga kebutuhan kedelai yang tinggi inilah yang menyebabkan budidaya kedelai di kelompoktani Sumberwaru dan sekitarnya mendapat perhatian yang serius dari anggota kelompok tani. Sedangkan Bapak Nurhajadi, SP mengulas masalah OPT kedelai. Yang menarik para peserta diklat, ketika diperagakan alat pengendali tikus JOSSMO yang menggunakan bahan bakar gas elpigi.
Selain di berikan penjelasan, para peserta diberi makalah yang berisi tentang Budidaya Kedelai Ala Kelompoktani Sumberwaru yang disusun oleh BPP Sumobito. Kegiatan diskusi sangat menarik para peserta diklat hingga berakhirnya kunjungan lapang di kelompoktani Sumberwaru pukul 12.00 siang. Para peserta sangat terkesan dengan kegiatan budidaya kedelai dikelompoktani Sumberwaru.
(Nizarul Fauzi - Unit TI Kec. Sumobito)