Suasana FFD di BPP Mojowarno

Sejak Kementerian Pertanian melaunching Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) pada setahun yang lalu. Petani di dorong secara massif untuk menggunakan pupuk organik  sebagai salah satu upaya menghadapi mahalnya pupuk.  Salah satu kegiatan yang digagas adalah sekolah lapang Genta Organik. Dengan mengaktifkan peran dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai sarana pembelajaran untuk kegiatan penyuluhan ditingkat kecamatan.

BPP Mojowarno, sebagai satu satunya BPP di Kabupaten Jombang yang mendapat kegiatan sekolah lapang Genta Organik  telah melaksanakan rangkaian kegiatan menunjang pelaksanaan program tersebut.  Mulai dari sosialisasi, rembugtani, sekolah lapang dan FFD. Adanya kegiatan tersebut, sepuluh kelompok tani yang menjadi sasaran kegiatan  melakukan percontohan di salah satu lahan petani masing masing untuk menerapkan hasil pembelajaran. Akhirnya diperoleh hasil ubinan diperoleh sebagai berikut :

 Berdasarkan data tersebut, diperoleh perkiraan hasil produksi petani.  Petani di poktan Klagen  mendapatkan hasil paling tinggi 9.28 ton/ha. Sedangkan hasil yang kurang optimal di lahan petani Poktan Mojowangi dengan hasil 6.54 ton/ha. Rata rata hasil produksi pada sepuluh titik percontohan tersebut adalah 7,96 ton/ha. 

             Dalam pertemuan Farmers Field Day awal bulan lalu, petani menyampaikan ceritanya  selama mengikuti kegiatan  tersebut dengan pendampingan dari Penyuluh Pertanian Kecamatan Mojowarno. Hariyanto, petani dari poktan Mulyorejo Desa Mulyorejo mengungkapkan bahwa kegiatan Genta Organik sangat bermanfaat bagi petani. Penambahan pupuk organic membantu mengembalikan kesuburan tanah pada lahan miliknya.  Hal ini terlihat adanya kenaikan  pH tanah sebelum  kegiatan menunjukkan angka  3,5, kemudian meningkat menjadi 4,5. 

            “ Belajar dari sekolah lapang Genta Organik menjadikan petani dari yang awalnya belum tahu menjadi tahu, dari belum bisa menjadi bisa “, ucap Muji Syukur, petani dari Poktan Pulorejo Desa Mojojejer. Ditambahkan olehnya bahwa sisi lain sekolah lapang, petani di dorong untuk melakukan pemupukan berimbang, menggunakan pupuk bokashi, pupuk organic cair  (asam amino) serta pestisida nabati . Manfaatnya yang dirasakan adalah terjaganya hasil produksi dan pengurangan biaya usahatani. Hasil ubinan di lahan sawah miliknya 5,36 kg. 

            Hal senada dituturkan oleh Dwi Arisanti, wanita tani dari Poktan Jambangan Desa Latsari. Ubinan pada lahan sawahnya 5,00 kg, dengan perlakuan pemberian bokashi, penggunaan poc (asam amino) dapat menghemat biaya usahatani dan pengurangan terhadap ketergantungaan terhadap pestisida kimia. Selain itu, Dwi merasa sangat senang ada kegiatan Genta Organik, karena dapat mengajak petani lainnya disekitar lingkungan rumah untuk membuat bokashi bersama sama. 

            Kegiatan sekolah lapang Genta Organik mendorong petani di Mojowarno untuk melakukan perbaikan dalam usahataninya. Adanya manfaat yang diperoleh, petani di Mojowarno berharap kegiatan sekolah lapang Genta Organik dapat dilanjutkan. 

Penulis : Leni Andjarwati,S.P/PPL Kabupaten Jombang