
Upaya pemasyarakatan teknologi organik dalam budidaya pertanian harus terus dilakukan. Visi Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mengamanahkan pelaksanaan pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang pada pertanian yang berkelanjutan dengan semangat kemandirian. Petani, petugas dan seluruh pemangku kepentingan pertanian harus memiliki kesamaan pemahaman untuk mengembangkan berbagai teknologi organik spesifik lokasi yang paling sesuai dengan kondisi setempat.
Dusun Mlerek di Desa Jatimlerek memiliki potensi pertanian yang tinggi. Dusun yang berada di wilayah Kecamatan Plandaan ini memiliki irigasi teknis yang mampu mendukung lahan-lahan pertaniannya untuk dibudidayakan secara intensif hingga tiga kali penanaman, umumnya dengan pola tanam padi - padi - hortikultura.
Pemanfaatan teknologi dalam budidaya tanaman cukup tinggi, penggunaan pupuk dan pestisida kimia sudah menjadi bagian wajib dalam pemeliharaan tanaman. Namun demikian, kondisi pertanaman di beberapa musim terakhir ini cukup mengkhawatirkan. Peningkatan produktivitas sangat sulit dilakukan, bahkan cenderung menurun, meskipun sarana produksi telah ditingkatkan.
Hal ini ditenggarai karena daya dukung lahan berkurang akibat pola intensifikasi yang mengandalkan bahan-bahan kimia (pupuk dan pestisida), yang lama-kelamaan merusak kondisi fisik, biologi dan kimia lahan. Petani mulai memahami apa yang terjadi dan berusaha mencari tahu jawabnya.
Pada hari selasa lalu, tanggal 26 Juli 2011 anggota kelompoktani Mlerek mengadakan pertemuan. Mereka berusaha mencari solusi tentang berbagai permasalahan pertanian saat ini. Selain pengurus dan anggota poktan, pertemuan juga dihadiri perangkat desa dan penyuluh pertanian setempat. Dalam kesempatan itu, penyuluh pertanian meyampaikan beberapa teknologi alternatif ramah lingkungan (organik) dalam budidaya tanaman, diantaranya adalah pembuatan dan pemanfaatan MOL, Bokashi dan Pesnab.
Dengan bertambahnya wawasan dan pengetahuan, dari hasil diskusi, petani menyepakati untuk melaksanakan budidaya pertanian yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan organik yang ada di sekitar. Tidak hanya untuk memperbaiki daya dukung lahan, tetapi juga dalam upaya peningkatan produksi dan mengurangi ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia.
(Iis/Plandaan)