Ngusikan, 30 Januari 2025 – PPL di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ngusikan melaksanakan kegiatan pengamatan pada Demplot BPP yang berlokasi di Poktan Ngusikan, Desa Ngusikan, Kecamatan Ngusikan. Tema demplot yang dilaksanakan adalah Budidaya Tanaman Sehat (BTS) pada tanaman padi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati perkembangan tanaman padi serta interaksi organisme di sekitar pertanaman.
Varietas padi yang ditanam pada lahan demplot adalah inpari 32. Penanaman dilakukan pada tanggal 5 Desember 2024. Umur tanaman pada saat ini adalah 55 hari setelah tanam. Perlakuan yang dilakukan yaitu pemberian bokashi, POC, dan 2 macam agens hayati yakni Beauveria bassiana dan Trichoderma sp. Bokashi diberikan sebanyak 1 kali sebagai pupuk dasar. Sedangkan POC dan agens hayati diaplikasikan setiap 2 minggu sekali.
Pengamatan difokuskan pada dua variabel utama, yaitu tinggi tanaman dan jumlah anakan padi. Selain itu, kehadiran berbagai organisme di sekitar pertanaman juga menjadi objek kajian untuk menentukan peranannya, apakah sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) atau sebagai organisme menguntungkan seperti predator dan parasitoid.
Munadi Ketua Kelompok Tani Ngusikan, turut serta dalam kegiatan ini dengan penuh antusias. Ia mengungkapkan bahwa melalui pengamatan ini, petani dapat memahami bahwa tidak semua organisme yang hadir di lahan pertanian bersifat merugikan. Beberapa di antaranya justru berperan penting dalam menjaga keseimbangan agroekosistem.
Sementara itu, Supriyanto selaku Koordinator Wilayah (Korwil) dan Pembina demplot dari BPP Ngusikan, memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, demplot BTS padi tidak hanya menjadi sarana percontohan bagi petani sekitar, tetapi juga menjadi petak belajar bagi para penyuluh dalam meningkatkan pemahaman serta kesiapan menghadapi tantangan pertanian ke depan.
“Kegiatan ini sangat positif karena dapat memberikan wawasan baru bagi petani dan penyuluh dalam memahami interaksi tanaman dengan organisme di sekitarnya. Dengan demikian, pertanian berkelanjutan berbasis ekologi dapat diterapkan secara lebih optimal,” ujar Supriyanto.
Dengan adanya demplot ini, diharapkan petani di Ngusikan semakin memahami pentingnya pendekatan ekologi dalam budidaya padi. Selain itu, inovasi seperti Budidaya Tanaman Sehat diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut. (Deny Murtanti/PPL BPP Ngusikan)

