Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Perak melakukan pendampingan budidaya padi di lahan milik pak Robi’in Kelompok Tani Sumberagung Desa Sumberangung Kecamatan Perak Kabupaten Jombang. Diinformasikan oleh pak Robi’in bahwa lahan sawahnya seluas 0,5 hektar ditanami padi varietas Inpari 32 dengan system tanam tegel berjarak 25 x 25 cm dan disekitaran lahan padi ditanami Refugia berupa tanaman Bunga Kertas (Zinnia) dengan maksud agar menghalau serangan hama. Fatulloh, selaku koordinator PPL dari BPP Perak menjelaskan lebih rigit tentang tanaman Refugia dan hama, bahwa serangga dikatakan sebagai hama jika merusak dan menurunkan nilai ekonomi dari suatu tanaman budidaya. Jika serangga yang hidup pada lingkungan pertanian tidak menyebabkan kerugian ekonomi maka serangga tersebut tidak termasuk hama pertanian.
Ekosistem memiliki peran yang sangat penting dalam mengendalikan populasi dari hama. Keanekragaman (Diversifikasi) tanaman dalam sebuah ekosistem sangat penting dalam menentukan jumlah organisme yang hidup di ekosistem tersebut. Semakin banyak keanekragaman tanaman pada lahan pertanian maka semakin banyak pula berbagai macam serangga beserta perannya. Seperti kita ketahui serangga ada yang berperan sebagai Predator, Parasit, dan Polinator (Penyerbuk). Dengan hadirnya berbagai macam serangga ini maka keseimbangan ekosistem pada lahan pertanian dapat terjaga.
Untuk mengatasi hama yang semakin berkembang petani dapat menggunakan metode secara alami dan ramah lingkungan dengan memperhatikan keseimbangan ekosistem pada lahan pertanian. Metode ini adalah menciptakan interaksi antara serangga hama dan serangga predator Sehingga jumlah populasi serangga hama dapat dikendalikan dengan kehadiran serangga predator. Untuk menghadirkan serangga predator kita perlu menciptakan habitat atau tempat tinggal yang nyaman untuk serangga tersebut dengan cara menanam tanaman Refugia untuk menarik serangga predator.
Tanaman Refugia adalah jenis tanaman yang menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan, atau sumberdaya lain bagi serangga predator atau parasit. Apa itu Tanaman Refugia? Tanaman Refugia adalah pertanaman beberapa jenis tanaman yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid (Nentwig, 1998; Wratten et al., 1998).
Umumnya tanaman Refugia ditanam di pinggir guludan atau diluar pertanaman secara memanjang dan berbunga mencolok. Serangga-serangga musuh alami seperti kumbang, lebah, semut, dan serangga hama seperti thrips, kupu-kupu sangat tertarik dengan tanaman yang berbunga dengan warna mencolok serta berbau. Jenis tanaman Refugia Prinsip dari tanaman untuk Refugia adalah tanaman tersebut bisa menarik dan menjadi tempat hidup serta sumber kehidupan bagi Musuh Alami hama.
Jenis tanaman yang berpotensi dijadikan sebagai tanaman Refugia diantaranya : 1) Refugia penghasil sayuran (Kacang panjang, kacang tunggak, kecipir, oyong) 2) Refugia penghasil bunga; (bunga matahari, kenikir, bunga kertas, bunga tagetes, Arachis) 3) Refugia tanaman liar (tapak dara, Sidaguri, tanaman jengger ayam, orok-orok). Berbagai tanaman tersebut sudah terbukti bisa menarik hama dan menjadi tempat hidup bagi beberapa jenis musuh alami, serta relatif mudah untuk didapat dan di perbanyak. Bagaimana Peranan Refugia ? Bunga tanaman Refugia berwarna terang dan menghasilkan nektar yang bermanfaat sebagai sumber pakan musuh alami. Selain itu, Refugia juga berfungsi sebagai habitat dari musuh alami. Dengan adanya pertanaman Refugia, kemampuan musuh alami dalam menekan hama dapat meningkat. Dengan demikian pemakaian pestisida berlebihan dapat dikurangi. Sebagai contoh Predator seperti capung, semut, tomcat/Phaederus, kepik, kumbang koksi, dan laba-laba akan memangsa hama padi. Berbeda dengan predator, parasitoid yaitu serangga yang hidup menumpang pada serangga lain. Parasitoid melumpuhkan hama dengan cara meletakkan telurnya pada telur atau ulat hama padi, sehingga hama tidak berkembang/mati.
Teknik penanaman Refugia waktu penanaman refugia pada pertanaman padi diusahakan saat pembuatan guludan selesai, dengan menanam Refugia pada pinggiran guludan atau tanah kosong disekitar sawah. Pada saat tanaman padi baru mulai tumbuh, refugia sudah berbunga, sehingga dapat menyediakan makanan untuk musuh alami hama dan padi dapat terhindar dari beberapa hama tanaman. Penanaman Refugia diusahakan berjajar memanjang di luar area tanaman pokok dan tidak terlalu rimbun karena dikhawatirkan dapat mengundang hama tikus. Untuk tanaman sayuran, penanaman Refugia diusahakan sebelum pengolahan lahan selesai, sehinggga pada saat tanaman sayuran sudah besar tanaman refugia sudah mulai berbunga. (Nuns, PP Madya)