Tim Rekor MURI telah memverifikasi kegiatan sambung dini bibit Durian Bido terbanyak sejumlah 2.024 batang bibit. Penyerahan piagam penghargaan ini diberikan oleh Sri Widayati perwakilan dari MURI kepada tiga pihak yang bersinergi dalam pencapaian yang spektakuler ini, yaitu Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Pemerintah Kabupaten Jombang dan Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak Kabupaten Jombang.
Pencatatan rekor ini melibatkan 250 partisipan untuk melakukan kegiatan sambung dini bibit Durian Bido. Partisipan berasal dari mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, petani di wilayah Kecamatan Wonosalam dan Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang serta santri dari Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak Kabupaten Jombang. Hal ini dinilai merupakan kolaborasi yang luar biasa. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Tim Rekor MURI di pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak Kabupaten Jombang, pada hari Rabu, 28/5/2024.
Durian Bido yang dikembangkan sebagai Unggulan Lokal Wonosalam, telah didaftarkan sebagai Varietas Unggul Kabupaten Jombang. Hal ini tertera pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 340/Kpts/SR.120/5/2006 tentang Pelepasan Durian Bido Wonosalam Sebagai Varietas Unggul, pada tanggal 4 Mei 2006. Pelepasan varietas sendiri merupakan pengakuan pemerintah terhadap suatu varietas hasil pemuliaan di dalam negeri atau introduksi dari luar negeri yang menyatakan bahwa varietas tersebut merupakan varietas unggul yang dapat diedarkan.

Para Peserta Semangat Melaksanakan Sambung Pucuk Durian Bido Untuk Memecahkan Rekor MURI
Secara spesifik, Durian Bido merupakan salah satu jenis buah durian lokal yang tumbuh dengan baik dengan ciri khas rasa yang unik yaitu perpaduan antara manis dan pahit. Saat ini budidaya durian berkembang secara signifikan dengan tingkat produksi hasil yang cukup tinggi serta potensi pasar yang menguntungkan karena memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan digemari oleh masyarakat luas. Menurut data statistik tahun 2023, Potensi durian di Kabupaten Jombang mencapai 199.582 pohon diantaranya Durian Wonosalam sebanyak 193.582 pohon dengan dengan potensi panen total mencapai 114.496 pohon, dan produktifitas setara dengan 59.495 kwintal per tahun.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Dr. Ir. Rr Nughraini SusantinahWisnujati, Msi menyatakan bahwa pencatatan rekor ini merupakan bukti komitmen dari Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dalam mendukung dan melestarikan potensi pertanian lokal. Semoga prestasi ini bisa menginspirasi institusi lain untuk berinovasi dan berkontribusi bagi pembanguan pertanian. Selanjutnya, keberhasilan dari proses sambung dini bibit Durian Bido ini akan dikembangkan oleh petani durian Wonosalam untuk menambah jumlah populasi Durian Bido dan berharap dapat meningkatkan produktifitasnya.
Selaku pemangku wilayah, Sugiat. S.Sos, M.Psi, selaku PJ Bupati Jombang menyampaikan apresiasi untuk terselenggaranya kegiatan ini. Sebagai salah satu bukti nyata tercapainya sinergitas antara pihak akademisi dengan petani yang didukung oleh pemerintah daerah. Beliau berharap, kedepannya akan lebih banyak lagi sinergitas yang terjalin untuk peningkatan komoditas pertanian lokal di Kabupaten Jombang. Pengembangan durian kedepan tidak saja membawa pengaruh pada sektor pertanian namun juga memiliki dampak pada sektor lain. Kegiatan ini juga menjadi langkah awal untuk mengembangkan durian lokal menjadi salah satu komoditas andalan bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Jombang. (Wenny – BPP Bareng).