
Berbagai upaya untuk meningkatkan produksi tanaman padi telah dilakukan oleh petani-petani kita, baik dengan penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat, pengairan yang cukup, pengendalian hama penyakit dan lain sebagainya. Salah satu upaya peningkatan produktivitas adalah dengan meningkatkan populasi tanaman, dengan cara tanam jajar legowo. Legowo menurut bahasa jawa berasal dari kata "Lego" yang berarti luas dan "dowo" yang berarti panjang.
Pada prinsipnya sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi dengan cara mengatur jarak tanam. Selain itu sistem tanam tersebut juga memanipulasi lokasi tanaman sehingga seolah-olah tanaman padi dibuat menjadi taping (tanaman pinggir) lebih banyak. Seperti kita ketahui tanaman padi yang berada dipinggir akan menghasilkan produksi lebih tinggi dan kualitas gabah yang lebih baik hal ini disebabkan karena tanaman tepi akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak.
Penanaman padi dengan teknik jajar legowo merupakan salah satu teknologi yang akan diterapkan dalam Laboratorium Lapang (LL) SL-PTT padi di kelompoktani Jatirejo sebagai hasil kesepakatan dalam KKP (kajian kebutuhan dan peluang). Laboratorium Lapangan (LL) yang merupakan/area dalam kawasan SL-PTT yang berfungsi sebagai lokasi percontohan, temu lapang, temu belajar dan tempat praktek penerapan teknologi yang disusun dan diaplikasikan bersama oleh kelompok tani / petani. Untuk luas areal SLPTT Padi di desa Jatirejo Kecamatan Diwek seluas : 25 Ha. Dari 25 Ha lahan yang digunakan untuk Lahan LL Jajar Legowo seluas 1 Ha.
Dalam kesempatan kegiatan pemanduan untuk mengawal pekerjaan tanam pada LL, Bapak Wahid rahmawan selaku Koordinator PPL Kec Diwek menyampaikan: "Dengan percontohan Sistem tamnam Jajar Legowo ini diharapkan para petani nantinya akan dapat belajar, dapat mengamati sendiri, mempraktekkan sendiri tentang kelebihan dari sistem tanam Jajar Legowo 2-1 dibanding dengan sistem tanam yang biasa" (harir/diwek)