
Kegiatan SL Iklim di poktan Buntel desa Keras Kec. Diwek yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 September 2011 dihadiri sekitar 25 peserta.
Penyimpangan iklim akibat terjadinya El-nino dan La-nina telah menimbulkan dampak negatif yang luas pada kehidupan manusia. Kerugian akibat El-nino telah menyebabkan meningkatnya lahan kekeringan sampai 8 – 9 kali lipat pada luasan pertanaman dibanding pada kondisi normal.
Demikian juga adanya La-nina menyebabkan meningkatnya luas pertanaman terkena banjir sampai 4 - 5 kali lipat dari normal. Selain itu akibat penyimpangan iklim telah menyebabkan meledaknya populasi hama dan penyakit tertentu pada tanaman. Sekolah Lapang Iklim menjadi salah satu upaya pemberdayaan petani dalam upaya mengantisipasi bencana banjir dan kekeringan dilahan usahatani sebagai akibat dampak perubahan iklim. Pemanasan global (global warming) telah mengubah kondisi iklim global, regional, dan lokal. Mengingat iklim adalah unsur utama yang berpengaruh dalam sistem metabolisme dan fisiologi tanaman, maka perubahan iklim global akan berdampak buruk terhadap keberlanjutan ketahanan pangan.
Koordinator PPL diwek memaparkan “Selain menurunkan produktivitas terutama akibat terjadinya banjir dan kekeringan, pergeseran musim dan peningkatan intensitas kejadian iklim ekstrim, global warming juga menjadi penyebab penciutan dan fluktuasi luas tanam serta memperluas areal pertanaman yang akan gagal panen,terutama tanaman pangan dan tanaman semusim lainnya” Oleh sebab itu perubahan iklim dan kejadian iklim ekstrim seperti El-Nino dan La-Nina akan mengancam ketahanan pangan nasional, dan keberlanjutan pertanian pada umumnya. Sebagai gambaran, satu kali kejadian El-Nino (Lemah-sedang) dapat menurunkan produksi padi nasional sebesar 2-3%. (Harir - Diwek)