bru

Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) merupakan suatu upaya dinamis dalam peningkatan hasil dan pendapatan petani  melalui penggunaan sumberdaya alam serta masukan produksi yang efisien dan berkelanjutan.  Penerapan PTT menerapkan 4 prinsip, yaitu :
1.    Terpadu
PTT merupakan suatu pendekatan agar  sumber daya  tanaman, tanah dan air dapat dikelola  dengan sebaik-baiknya secara terpadu.
2.    Sinergis  
PTT memanfaatkan teknologi pertanian terbaik, dengan memperhatikan keterkaitan yang saling mendukung antar komponen teknologi
3.    Spesifik lokasi
PTT memanfaatkan teknologi pertanian terbaik, dengan memperhatikan keterkaitan yang saling mendukung antar komponen teknologi Spesifik lokasi : PTT memperhatikan kesesuaian  teknologi dengan  lingkungan  fisik maupun sosial budaya dan ekonomi  petani setempat.
4.    Partisipatif
Petani turut berperan serta dalam memilih dan menguji teknologi  yang sesuai dengan kondisi setempat dan kemampuan petani melalui proses pembelajaran dalam bentuk Laboratorium Lapangan

Dalam pelaksanaan SLPTT harus mempunyai komponen teknologi dasar adalah :
1.    Varietas Unggul Baru
2.    Benih Bermutu Atau Berlabel
3.    Pembuatan Saluran Drainase
4.    Pengendalian Opt (Organisme Pengganggu Tanaman)

SLPTT Padi non hibrida MK 1 Kecamatan Peterongan luasnya mencapai 825 ha dengan 33 unit SLPTT.  Kelompok tani Kabunan Desa Kebontemu adalah satu diantara kegiatan sekolah lapang MK 1 Padi yang diselenggarakan di kecamatan Peterongan. 

Antusiasme peserta sekolah lapang terlihat dari keaktifan hadir, belajar bersama dan mengikuti seluruh agenda kegiatan dalam sekolah lapang selama 8 kali pertemuan.  Metode pembelajaran andragogi (pendidikan orang dewasa) merupakan metode yang pas untuk sekolah lapang.  Kegiatan sekolah lapang meliputi pretest, pengamatan, diskusi, presentasi, problem solving dan post tes.  Tema yang dibahas dalam sekolah lapang diambil di lingkungan sekitar dan penyelesaian masalahnya berdasarkan kearifan lokal atau spesifik lokasi. 

Dampak yang terlihat dari sekolah lapang ini diharapkan petani menjadi ahli dalam pengelolaan tanaman padi secara terpadu.  Petani yang mandiri mampu mengatasi permasalahan secara kelompok, mempunyai inovasi teknologi terapan yang spesifik dengan kelompok tani bertempat.(must/ptrg).