ceweng

Pelaksanaan SLPTT diawali dengan sistem tanam dengan cara tugal dan pemanfaatan jerami padi sebagai mulsa. Sistem tanam cara tugal mempunyai beberapa kelebihan,diantaranya jarak tanam bisa diatur sehingga kebutuhan benih dapat ditekan, untuk daerah yang subur jarak tanam bisa diperlebar ( 40 x 15) cm, Kebutuhan benih berkisar 40 kg/Ha jauh lebih irit jika dibandingkan dengan tanam cara disebar kebutuhan jauh lebih banyak, jarak tanam juga tidak dapat diatur sesuai kondisi kesuburan lahan. Penggunaan mulsa jerami dimaksudkan juga untuk menjaga kelembaban tanah, menekan perkembangan gulma. Selain itu mulsa jerami juga bisa dimanfaatkan untuk cadangan bahan organik di musim berikutnya, sesuai dengan misi Dinas Pertanian Kabupaten Jombang “Menuju Budidaya Organik 2013”.

SL-PTT merupakan Sekolah Lapangan bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi usahatani melalui penggunaan input produksi yang efisien menurut spesifik lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan. Dalam SL-PTT petani dapat belajar langsung di lapangan melalui pembelajaran dan penghayatan langsung (mengalami), mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan menerapkan (melakukan/mengalami kembali), menghadapi dan memecahkan masalah-masalah terutama dalam hal teknik budidaya dengan mengkaji bersama berdasarkan spesifik lokasi.

Melalui penerapan SL-PTT petani akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia (varietas, tanah, air dan sarana produksi) secara terpadu dalam melakukan budidaya di lahan usahataninya berdasarkan kondisi spesifik lokasi sehingga petani menjadi lebih terampil serta mampu mengembangkan usahataninya dalam rangka peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai. Namun demikian wilayah diluar SL-PTT akan tetap dilakukan pembinaan peningkatan produksi sehingga produksi dan produktivitas tahun 2011 dapat meningkat.
(Harir-Diwek)