
Bareng- pada tanggal 10 Mei 2012, di kelompoktani Bareng, Desa Bareng, Kecamatan Bareng dilakukan
penanaman padi perdana sebagai bagian dari program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) binaan PT. Petrokimia Gresik (Persero). Acara penanaman perdana ini dilakukan secara simbolis oleh ketua BPK Bapak H. Ali MAsykur Musa, Direktur Komersiil PT. Petrokimia Gresik Bapak Nugroho T., Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang Bapak Drs. Suhardi, M.Si dan Camat Bareng Bapak Drs.Hasan Bisri, M.Si. Acara ini juga disaksikan oleh kurang lebih 300 undangan, yang terdiri dari Ketua HKTI Hj. Sadarestuwati,SP. M.MA, Ketua KTNA Sumrambah, jajaran pegawai PT. Petrokimia Gresik dan anak perusahaannya, investor, Distributor pupuk, Kios pupuk resmi, Ketua Gapoktan, Kelompoktani, Petugas Pertanian dan Kepala Desa se Kecamatan Bareng.
Dalam sambutannya, Bapak Nugroho menuturkan tujuan dari program GP3K ini adalah untuk meningkatkan produksi padi dan mendukung stok beras nasional. Beliau juga menambahkan Komposisi dosis anjuran penggunaan pupuk terhadap tanaman padi dalam program tersebut berupa 500 kg Petroganik, 300 kg Phonska dan 200 kg urea per hektar. Program GP3K ini juga bekerjasama dengan anak perusahaan PT. Petrokimia Gresik (Persero) yaitu Petrosida yang bergerak dibidang pestidida membantu pengawalan penanganan Hama & Penyakit.
Pada kesempatan ini bapak H. Ali Masykur Musa dalam sambutannya menuturkan bahwa beliau hadir dalam acara ini membawa rombongannya yaitu beberapa anggota BPK, untuk menyaksikan bahwa uang Negara telah benar-benar digunakan untuk membantu rakyat, khususnya di bidang pertanian.
Dalam program GP3K ini petani berkedudukan sebagai penyedia lahan dan menggarap, sedangkan BUMN melakukan pengawalan dan menyediakan modal. Pola kerja sama BUMN dengan petani adalah Pola Yarnen (Bayar Panen), di mana seluruh kebutuhan sarana produksi petani dibantu dalam bentuk pinjaman, selanjutnya dikembalikan atau dibayar petani setelah panen. Dengan program GP3K ini diharapkan terbangun sistem pertanian pangan yang sangat kuat, terpadu sinergi dan antara hulu dan hilir yang dapat dijadikan sebagai sumber cadangan pangan nasional.
(LILIS S - POSKO KEC. BARENG)