Inovasi Varietas Unggul Baru (VUB) dari waktu-kewaktu terus ditingkatkan melalui berbagai

penelitian para ahli pemulia padi di Balitpadi Sukamandi Jawa Barat. Setelah varietas Ciherang menjadi pilihan petani di Kecamatan Megaluh karena produktivitasnya tinggi melebihi pendahulunya Ciherang yang juga disukai masyarakat megaluh yang rasa nasi pulen.

Diprediksi, Inpari 4 akan menggeser varietas Ciherang. Menurut Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jatim Ir. Handoko di Megaluh, ada 2 alasan yaitu selain produktifitasnya akan menurun juga akan rentan terhadap penyakit Kresek (Xantomonas Orizae)

Karena sudah lama dibudidayakan dan Gen Ketahanan Ciherang sampai Strain 2 untuk penyakit kresek. Keunggulan Inpari 4 untuk lahan Megaluh adalah produktivitasnya maksimal 8,4 ton Gabah Kering Giling (GKG)/Ha.

BPTP Jatim pada MP 2010/2011 telah melakukan Uji Varietas Inpari sebanyak 5 Unit yang meliputi Inpari 1, Inpari 4, Inpari 5, Inpari 6, dan Inpari 13 di wilayah Megaluh sebagai Benih dasar yang nantinya akan mampu mencukupi kebutuhan benih untuk di kecamatan Megaluh.

Setelah Pemetaan ujar pak Handoko sudah ada sejumalah varietas unggul yang produktivitasnya mulai menurun seperti Ciherang, IR-64 serta mulai rentan penyakit kresek. Apabila Varietas Inpari 4 dikembangkan secara menyeluruh di kecamatan Megaluh akan menjadi penyumbang lebih besar lagi di Kabupaten Jombang. Alasan Varietas Inpari 4 sangat cocok di kecamatan Megaluh karena Megaluh mempunyai sawah irigasi teknis  hal ini sangat mendukung untuk varietas Inpari 4
(Fathulloh - Posko Megaluh)